
Markeptlus.id – ASOSIASI Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta resmi membuka Indonesia Shopping Festiva (ISF) 2022 yang berlangsung pada 11-21 Agustus 2022 dan diikuti 47 pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta.
Pembukaan yang diselenggarakan di Grand Atrium Kota Kasablanka dilakukan oleh Wakil Gubernur DKi Jakarta Ahmad Riza Patria, Dewan Pembina DPP APPBI A Stefanus Ridwan S dan Ketua DPD APPBI DKI Jakarta Ellen Hidaya.
Pembukaan ISF 2022 juga dilakukan secara serentak dilakukan di Kota Surakarta tepatnya di Solo Paragon Lifestyle Mall yang juga dihadiri oleh Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan di beberapa Kota lainnya seperti Banten, Yogyakarta, Surabaya dan Palembang.
Ajang ISF 2022 juga digelar untuk menyemarakkan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-77. Program yang diusung APPBI itu akan diselenggarakan setiap tahunnya seiring dengan perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Rangkaian kemeriahan Indonesia Shopping Festival 2022 di DKI Jakarta akan diwarnai dengan beragam promo dan program dari berbagai pusat belanja yang menjadi anggota APPBI DKI Jakarta. Antara lain promo diskon hingga 77%, pameran produk lokal binaan Jakpreneur dan UMKM, peragaan busana dari para desainer tanah air, festival kuliner Nusantara, program belanja, serta berbagai pertunjukan musik dan tari selama periode kegiatan.
“Sebagai pengelola pusat belanja dengan jumlah anggota 96 pusat belanja, tentunya DKI mempunyai porsi yang cukup besar juga untuk membantu pemerintah dalam mempercepat pemulihan perekonomian nasional khususnya di bidang ritel. Oleh karena itu, penyelenggaraan ISF menjadi tepat dan memberikan kesempatan kepada para konsumen untuk mendapatkan produk berkualitas dengan harga terjangkau dan ISF juga sekaligus merupakan sebuah gerakan pemulihan ekonomi dengan semangat kemerdekaan pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” ungkap Ellen Hidayat, ketua APPBI DPD DKI Jakarta.
Ia juga menambahkan, tahun ini merupakan tahun kebangkitan ekonomi sejak mulai munculnya pandemi pada awal 2020. Sesuai dengan Laporan Bank Indonesia bahwa perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan terus berlanjut, meskipun dampak perlambatan ekonomi global perlu tetap diwaspadai.
Berbagai indikator dini pada Juni 2022 dan hasil survei Bank Indonesia, seperti keyakinan konsumen serta perdagangan ritel mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DPD DKI Jakarta yang didukung oleh para pelaku ritel di pusat belanja meyakini bahwa dengan semakin aktifnya kegiatan seperti Indonesia Shopping Festival (ISF), maka keyakinan konsumen pun akan meningkat yang kemudian akan mendorong kegiatan perdagangan ritel termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga mampu menciptakan kenaikan pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta.
Ellen menambahkan, ISF sesuai dengan sasaran Bank Indonesia (BI) Kantor Wilayah DKI Jakarta agar pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta dapat mencapai 6% pada tahun 2022, yaitu dengan kisaran pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta terdapat dalam rentang 5,3% hingga 6,1% untuk tahun ini.
Hal ini tentu saja sangat signifikan jika dibandingkan dengan pertumbukan ekonomi DKI Jakarta yang hanya tumbuh 3,56% pada 2021.
“Adapun proyeksi pencapaian dengan diselenggarakannya ISF secara serentak di seluruh Pusat Belanja anggota APPBI di seluruh Indonesia sebesar Rp50 Trilyun dan untuk wilayah DKI diproyeksikan pencapaian sekitar 25% dan menjadi sekitar Rp12,5 Trilyun untuk bulan Agustus 2022. Mengingat saat ini pencapaian traffic rata-rata sekitar 70% dibandingkan dengan keadaan traffic konsumen sebelum terjadinya Pandemi Covid-19,” ujar Ellen.
Ellen menegaskan, APPBI DPD DKI Jakarta beserta segenap anggotanya terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan dengan tiada henti menyelenggarakan sentra vaksinasi di pusat belanja sehingga terjadi percepatan distribusi vaksinasi, melaksanakan protokol kesehatan dan Pusat Belanja juga menjadi pioneer dan percontohan penerapan aplikasi PeduliLindungi .
“Semua ini bertujuan agar masyarakat bisa secepatnya memasuki kondisi Endemi, sehingga semua pihak dapat secara bersama-sama menggerakkan perekonomian dalam keadaan sehat dan kuat,” kata Ellen.