Marketplus.id – Kemajuan teknologi informasi mempermudah pelestarian kebudayaan Indonesia. Sekarang netizen dapat mengarsipkan budaya-budaya yang ada di Tanah Air melalui pembuatan konten-konten.
Masyarakat harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Digitalisasi budaya memungkinkan setiap individu mendokumentasikan kekayaan budaya melalui konten digital. Sehingga bisa dilihat, disaksikan, dan dibagikan kepada orang lain.
“Sekarang kita berada di era digital, kita boleh membuat kreasi, inovasi, dan produktif dengan mendigitalisasi budaya kita. Ini bagian dari mengarsip budaya-budaya kita untuk kepentingan melestarikan kebudayaan kita,” kata Dosen Ilmu Komunikasi dan Sekretaris PWI Jatimtim, Dr. Cand. Drs.Eko Pamuji, M.I.Kom saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur, pada Rabu (24/8/2022).
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, We Are Social mencatat kini pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta pengguna, di mana sebanyak 170 juta penggunanya menggunakan media sosial.
Sayangnya budaya Indonesia seakan menghilang karena media digital menjadi panggung budaya asing. Padahal, netizen masih meraba-raba apakah budaya asing tersebut cocok dengan kebudayaan Indonesia yang mengandung nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.
“Digitalisasi budaya biar kita tidak tertinggal dengan budaya-budaya asing. Biar kita tidak terpapar budaya asing,” kata Eko.
Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan TIK ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok masyarakat di wilayah Kota Mojokerto, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi. Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain CEO and Founder of Coffee Meets Stocks, Theo Derick. Kemudian Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz, S.Kom, M.I.Kom, serta Relawan Mafindo Mojokerto, Ananda Saadatul Maulidia, S.Psi., M.Psi.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital 2022 hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi, bisa klik ke Instagram @siberkreasi dan @literasidigitalkominfo.