7 Oktober 2024

Marketplus.id – Digitalisasi membuat masyarakat harus beradaptasi dengan perubahan dan cakap digital agar dapat memaksimalkan penggunaan teknologi secara positif, serta dapat menangkis segala dampak negatifnya, hoaks atau berita bohong yang bisa membawa petaka bila menyebarkannya.

Hoaks sebagai informasi yang sesungguhnya tidak benar tapi dibuat seolah-olah benar menjadi isu yang harus diwaspadai karena dampaknya yang besar. Tak hanya akan menjerat pelakunya dengan UU ITE, tapi juga bisa merugikan stabilitas dan ketertiban nasional.

“Hoaks yang paling banyak beredar selama Covid adalah hoaks tengang informasi kesehatan,” kata Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati, saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Sabtu (10/9/2022).

Agar mengantisipasi hoaks yang kerap beredar di masyarakat, pengguna perlu memiliki pengetahuan untuk mengidentifikasinya. Sehingga apabila menemukan informasi yang mencurigakan, dengan ciri-ciri foto tidak benar, isi berita terlalu sensasional, bahasanya emosional, dan dibesar-besarkan dan terkesan mempromosikan sesuatu pengguna harus lebih kritis mencerna informasinya.

Langkah pertama dalam menerima informasi baca dulu sampai selesai. Kemudian jangan bereaksi berlebihan, atau langsung membagikan tapi konfirmasi dulu kebenaran berita tersebut. Teliti apakah sudah ada penelusuran hal itu, cek lagi apakah media yang memberitakannya kredibel. Pengguna bahkan bisa mengecek fakta, carilah topik tersebut dengan tambahan kata hoaks.

Agar lebih yakin terhadap informasi, pengguna juga bisa mengecek kebenaran berita atau informasi yang beredar melalui www.turnbackhoaks.id, hoaks buster tools, hingga Jala hoaks.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Komite Kampanye dan Publikasi Mafindo, Yuli Setiowati, Guru SMK Yapalis Moch. Sofi Asrifin serta mengundang seorang Key Opinion Leader (KOL) dan Founder ParenThink, Mona Ratuliu. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.iddan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *