Marketplus.id — Selain menumbuhkan peluang baru, kemajuan teknologi digital sekaligus menghadirkan tantangan untuk memanfaatkan peluang tersebut.
Peluang baru itu adalah besarnya pasar yang bisa dijangkau dengan teknologi digital yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bisnis. Namun, kecakapan digital dan pengetahuan dasar kewirausahaan sangat dibutuhkan.
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Sukses Menjadi Pengusaha Muda di Era Digital” yang berlangsung Selasa (11/10), di Makassar, Sulawesi Selatan. Webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Chief Marketing Officer PT Cipta Manusia Indonesia Annisa Choiriya; dosen Program Studi Perdagangan Internasional IBK Nitro Budhi Krisnanto; dan relawan TIK Indonesia Muhammad Muhyi Setiawan.
Dalam paparannya, Annisa memulai dengan sebuah pertanyaan tentang bagaimana membangun bisnis di era digital? Menurut dia, ada sejumlah perbedaan membangun bisnis secara digital dengan cara konvensional. Namun, hal mendasar sebelum memulai bisnis adalah memiliki pemahaman tentang produk yang hendak dipasarkan, memahami dinamika pasar dan selera konsumen, serta kemampuan untuk pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan keuangan, dan pemasaran.
“Kenapa harus digital? Berdasar data Bank Indonesia, jumlah konsumen yang bertransaksi secara digital melejit hingga mencapai 22 juta orang pada 2022 karena dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir,” ucapnya.
Lalu, Annisa menguraikan strategi untuk memenangkan persaingan di era digital sekarang ini. Pertama adalah mengenali produk diri sendiri sebelum dikenalkan ke audiens. Lalu, harus bisa membedakan fitur dan manfaat yang ada dalam produk tersebut. Strategi lainnya adalah harus bisa menemukan produk kita dari produk sejenis milik kompetitor.
“Kita juga bisa membuat promosi produk di media sosial. Beberapa syaratnya adalah, dalam pembuatan konten promosi, harus edukatif yang memuat tips dan trik, inspiratif, menghibur, dan disampaikan secara bertutur,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Budhi, siapapun bisa menjadi pengusaha di era digital sekarang ini. Tantangan mengubah pola pikir generasi muda untuk bisa menjadi pengusaha adalah harus cepat mengambil keputusan, terus melakukan perbaikan dan inovasi, serta membangun jejaring. Beberapa pola pikir digital yang harus dikuasai generasi muda adalah tekun, tidak takut mengambil risiko, percaya diri, disiplin, memiliki motivasi kuat, serta inovatif.
“Lalu, pola pikir apa yang wajib dihindari? Sombong, tamak, iri hati, amarah, rakus, dan malas. Peran terbaik yang bisa dilakukan anak muda memperbanyak membaca buku, menggunakan internet dan media sosial dengan bijak, serta bersikap terbuka terhadap pengalaman baru,” ucapnya.
Muhammad Muhyi Setiawan menambahkan, untuk sukses berbisnis di era digital sekarang ini, adalah wajib bisa menguasai kecakapan digital. Pengetahuan strategis dalam pemasaran bisnis di era digital adalah dengan memahami betul ragam media sosial yang kerap dipakai sebagai medium pemasaran. Beberapa di antaranya Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube.
“Harus bisa memahami apa kelebihan dan kekurangan masing-masing platform media digital tersebut. Lalu, pahami pula tentang transaksi digital yang meliputi penggunaan dompet digital, uang elektronik, dan lokapasar,” ujar Muhyi.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.