18 Februari 2025

Marketplus.id – Berbagai perkembang teknologi telah mempermudah manusia dalam berkomunikasi, salah satunya dengan kehadiran platform digital seperti aplikasi perpesanan dan media sosial. Di mana pengguna aktif media sosial kini telah mencapai 191 juta dari 275 juta total penduduk Indonesia.

Namun, di ranah digital banyak sekali ditemukan akun-akun anonim atau identitas palsu yang dibuat dengan sengaja di media sosial. Biasanya akun anonim ini membubuhkan komentar tidak pantas di unggahan pengguna lainnya.

“Padahal ada etika digital dalam membuat akun, seperti harus menggunakan identitas asli. Apabila menggunakan foto, pakai foto pribadi bukan milik orang lain,” ujar Kabid Humas RTIK Blitar, Dian Triwiyono saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur pada Senin (17/10/2022).

Banyak orang juga memiliki lebih dari satu akun media sosial, kemudian menggunakannya untuk tujuan negatif. Padahal meskipun menggunakan akun anonim, pemilik asli akun tetap bisa terdeteksi karena saat membuatnya menggunakan email, nomor telepon dan ada alamat IP. Sehingga jika terjadi pelanggaran etika dan dilaporkan, maka pemilik akun tetap bisa terdeteksi.

Sementara dalam membuat akun seharusnya pengguna menuliskan deskripsi diri yang baik dan jelas, serta menggunakan bahasa sopan. Terkait etika, hindari memberi informasi yang mengandung informasi data pribadi, SARA, pornografi. Supaya maksimal dalam memanfaatkan media sosial sebaiknya mengenali fitur-fitur yang tersedia agar dapat memanfaatkannya.

Lebih jauh perilaku beretika di internet dapat dicontohkan dengan sikap menyapa menegur terlebih dulu kepada orang yang lebih tua. Menempatkan diri saat berkomunikasi diposisi sebagai murid, dosen, teman, seperti di kehidupan nyata. Menghormati privasi orang lain di internet, juga termasuk di dalamnya serta jangan menyelewengkan kekuasaan.

Merespons perkembangan Teknologi Informasi Komputer (TIK), Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siber Kreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Managing Director Kaizen Room, Aidil Wicaksono, Kabid Humas RTIK Blitar, Dian Triwiyono dan Digital Marketing Expert, Fianda Julyantoro. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *