10 Desember 2024

Marketplus.id– Dunia digital menjadi dunia masyarakat sekarang ini, di mana telah menjadi keseharian meskipun nanti sudah tidak pandemi. Aktivitas dan komunikasi di ruang digital yang melintasi batas budaya dan geografis membuat lahir aturan standart etika baru.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi alasan masyarakat menggunakan internet. Sebanyak 80,1 persen didominasi untuk mencari informasi dan 72 persen ingin mencari informasi baru serta lainnya untuk kepentingan berkomunikasi sebanyak 68,2 persen, sisanya untuk mengisi waktu hingga sarana hiburan.

Salah satu kompetensi digital dalam etika melibatkan kemampuan pengguna dalam memproduksi dan mendistribusikan pesan menjadi bahasan utama kali ini. Termasuk di dalamnya ancaman hoaks sebagai sebuah kekacauan informasi di ruang digital.

“Penyebaran berita bohong dan konten negatif di media digital dapat diminimalisir dengan mengetahui ciri-cirinya,” ujar Loina saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (19/8/2022).

Antara lain hoaks memiliki ciri sumber informasinya tidak jelas, isi beritanya membuat emosi, argumennya terlihat ilmiah tapi salah, isinya menyembunyikan fakta, serta biasanya minta diviralkan dan disebarkan.

Namun anehnya meski sudah mengetahui cirinya, masyarakat Indonesia masih juga ada yang tertipu dengan informasi hoaks. Karena motif seseorang dalam menyebarkan hoaks ada begitu banyak, misalnya karena uang, politik, ideologi, kebencian, bahkan iseng.

Selain itu masih banyak orang tertipu hoaks, karena kebanyakan masih malas memverifikasi informasi.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Tulungagung, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Swiss German University, Loina Lalolo Krina dan Kabid RTIK Blitar, Rochmad Ardianto serta mengundang Key Opinion Leader (KOL), seorang Public Figure, Enno Lerian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *