11 Februari 2025
IMG_20230601_222153

Marketplus.id Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Rabu, 31 Mei 2023, di Jawa Barat. Tema yang diangkat adalah “Menjadi Orang Tua Bijak dan Kreatif di Era Digital” dengan menghadirkan narasumber dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni; Founder Mom Influencer Indonesia Chyntia Andarinie; dan dosen Fakultas Psikologi Universitas Pancasila Vinaya.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3,49 dari skala 5. Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. 

Di tengah masifnya penggunaan teknologi digital dewasa ini, menurut Vinaya, perang orangtua kian penting bagi anak-anak mereka. Orangtua harus bijaksana terhadap anak pada saat mereka gencar menggunakan teknologi digital, termasuk berselancar di dunia maya. Salah satu yang wajib diajarkan orangtua pada anak adalah mengajarkan perilaku berinternet yang sehat.

“Ingat, dalam mengajarkan berinternet yang sehat, jangan mengekang kebebasan anak. Semakin dikekang, maka ia akan melakukan hal yang sebaliknya. Lebih baik berdiskusi dan berikan pendampingan pada anak,” tuturnya.

Orangtua juga wajib mengajarkan etika berinternet kepada anak. Beberapa etika yang harus diajarkan adalah penggunaan bahasa yang baik, menghindari konten berbau SARA, memeriksa kebenaran sebuah informasi (verifikasi), serta menghargai hasil karya orang lain. Anak juga diajarkan untuk tidak gampang mengumbar data pribadi di ruang digital, termasuk di media sosial.

“Etika hadir sebagai seorang bijak, yang mengingatkan kembali hakikat teknologi sebagai anugerah bagi manusia. Penerapan etika menjadi anugrah karena mampu menciptakan lingkungan virtual yang aman dan nyaman,” katanya mengakhiri paparannya.

Tak cukup etika, kata Chyntia Andarinie, kreativitas juga diperlukan dalam beraktivitas di dunia maya. Sikap kreatif memiliki sejumlah manfaat, seperti mampu menjadi pemecah masalah, membuka perspektif baru dan inspirasi yang tak terbatas, serta dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas hidup. 

“Lalu, kapan waktu yang tepat untuk kreatif? Pertama-tama adalah semenjak kita mengenal internet. Berikutnya, kreatif diperlukan jika ingin menangguk untung dari internet, serta saat ingin berbagi manfaat dengan orang lain lewat internet,” ucapnya.

Untuk memulai kreativitas di dunia maya, lanjut Chyntia, yang harus dikuasai adalah teknik penggunaan perangkat keras dan pengoperasian perangkat lunak. Selain itu, gunakanlah internet secara bijaksana. Hal lain yang patut dilakukan adalah berkolaborasi untuk mendukung ekosistem digital yang positif.

“Kita dapat mencapai kreativitas di ruang digital jika menguasai kecakapan digital (termasuk perangkat keras dan lunak). Kita semua bisa menjadi kreatif di dunia digital asalkan mau dan terus konsisten dalam mempelajari kecakapan digital,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut Diana Anggraeni, dalam berkreasi di internet kerap dikenal dengan istilah konten digital. Konten digital adalah berbagai bentuk informasi yang sengaja dibuat, disebarkan, untuk dikonsumsi melalui platform digital. Tujuannya pun beragam, mulai dari sekadar berbagi informasi, hiburan, promosi, atau untuk berinteraksi dengan pihak lain.

“Jenis-jenis konten digital pun bermacam-macam, seperti blog, gambar/grafis, game, video atau animasi, presentasi, audio, e-book, konten berlangganan, hingga layanan streaming,” tuturnya.

Diana menambahkan, hal-hal yang patut dilaksanakan dalam membuat konten digital adalah menjaga orisinalitas, mengenali audiens, menyampaikan informasi yang akurat dan bertanggung jawab, serta mematuhi peraturan yang berlaku. Adapun larangannya adalah hindari plagiasi, tidak turut menyebar hoaks, tidak membuat konten yang melecehkan dan merugikan pihak lain, serta konten tidak dibuat untuk tujuan menipu.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *