Loading...

Minggu, September 24, 2023

Ini Kiat Sukses Berjualan di Media Sosial

Marketplus.id Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Senin, 12 Juni 2023, di Jawa Barat.

Tema yang diangkat adalah “Go Digital! Branding Produk Lokal agar Go Global” dengan menghadirkan narasumber dosen bisnis dan marketing pada Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro; Anwar Sadat selaku konsultan dan manajer produk; dan dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta Ade Sukmawati.

Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3,49 dari skala 5. Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Mengutip sebuah survei oleh GoodStats, pengguna internet di seluruh dunia pada 2022 mencapai 5,1 miliar orang. Dari jumlah tersebut, pengguna media sosialnya sebanyak 4,7 miliar orang. Di Indonesia, penetrasi internet telah menyentuh sebanyak 77 % dari populasi Indonesia, dan dari jumlah tersebut, sebanyak 91 % menggunakan media sosial.

“Platform media sosial di Indonesia yang paling banyak digunakan ada di peringkat pertama adalah Whatsapp. Kemudian disusul Instagram, Facebook, TikTok, dan berikutnya Twitter,” ujar Ade Sukmawati mengawali paparannya.

Oleh karena itu, lanjut Ade, penggunaan internet untuk dijadikan sarana pemasaran terbilang sangat ampuh. Di Indonesia, pemasaran paling tinggi melalui ragam media sosial adalah untuk produk kecantikan dan busana. Disusul kemudian adalah jenis hiburan, makanan dan minuman, serta perjalanan (travelling). Lewat pemasaran secara digital, produk-produk tersebut kian cepat dikenal penggunanya.

Senadan dengan Ade, Deny Yudiantoro menjelaskan, pemasaran secara digital juga dapat dimanfaatkan bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menjual produk mereka. Dibanding berjualan di toko biasa (offline), penjualan secara digital bisa menjangkau konsumen lebih luas dan tak terbatas wilayah. Selain itu, penjualan secara digital lebih fleksibel dari sisi waktu dan relatif tidak membutuhkan modal besar untuk memulainya.

“Kenapa perlu berjualan di media sosial? Selain mendapatkan jaringan pembeli yang lebih luas, penjualan lewat media sosial akan memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli. Selain itu, media sosial juga efektif untuk menaikkan brand awareness,” ucap Deny.

Deny mencontohkan, waktu yang pas untuk mempromosikan produk jualan di media sosial bisa dilakukan di pagi, siang, dan sore hari. Di pagi hari, waktu yang pas untuk berjualan di media sosial ada di rentang pukul 05.00-07.000 atau antara 08.00-09.00. Sementara di siang hari ada di rentang pukul 11.00-13.00. Di sore hari, waktu yang tepat ada di rentang pukul 15.00-17.00.

“Lalu, di mana untuk menjual produk baru? Bisa di marketplace (lokapasar) atau di media sosial, seperti Instagram, TikTok, Facebook, maupun di Twitter. Bisa juga menggunakan platform YouTube,” ujarnya.

Etika penjual

Agar sukses berjualan di media sosial, lanjut Deny, penjual sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut. Pertama, pengemasan barang harus dibuat serapi dan semenarik mungkin. Kedua, selalu merespons cepat pertanyaan maupun keluhan konsumen yang diajukan. Ketiga atau terakhir, memberikan layanan purna jual yang berkualitas.

Sementara itu, Anwar Sadat berpendapat, berbisnis secara online juga bisa menjadi sarana mendukung kecintaan terhadap produk-produk buatan dalam negeri. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mempromosikan produk-produk buatan anak negeri secara gencar di media sosial. Selanjutnya adalah dengan memberikan feedback yang positif terhadap produk-produk tersebut.

“Dunia digital adalah dunia kita sekarang ini. Mari mengisinya dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita berlajar dan berinteraksi, tempat anak-anak tumbuh dan berkembang, sekaligus tempat kita hadir sebagai bangsa yang bermartabat,” katanya.

Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dapat diakses melalui website literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *