Marketplus.id — Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Rabu, 9 Agustus 2023, di Jawa Barat.
Tema yang diangkat adalah “Transformasi Digital dalam Pengembangan Produktivitas Bisnis dan Investasi” dengan menghadirkan narasumber Chief Operating Regional ACSB East Java Muhajir Sulthonul Aziz; Digital Marketer Bidang Legal dan Kemitraan Fahmi Taufiq Zain; serta Content Creator & Creative Director SofiaDewi.Co Sophie Tobelly.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3,49 dari skala 5.
Dalam merespons hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Memulai paparannya, Muhajir Sulthonul Aziz menjelaskan bahwa kemajuan teknologi dapat meningkatkan kemampuan produktivitas bisnis dan investasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas rutin. Teknologi juga memungkinkan melakukan analisis data yang mendalam, meningkatkan efisiensi operasional, memfasilitasi kolaborasi tim, dan jangkauan pasar global.
Selain itu, teknologi dapat memberikan akses cepat ke informasi dan sumber daya yang mendukung pengambilan keputusan yang lebih terinformasi dan respons cepat terhadap perubahan pasar.
“Secara umum, fungsi teknologi terlibat dalam peningkatan produktivitas bisnis dan investasi terletak pada automatisasi proses, analisis data, pemasaran digital, inovasi produk, serta efisiensi rantai pasok,” kata Muhajir.
Lewat teknologi, lanjutnya, pintu akses ke pasar global lebih mudah terbuka. Kolaborasi tim bisa dilakukan lebih cepat dan efisien. Ragam produk yang dibuat juga bisa lebih bervariasi sehingga mampu menjaga tingkat kompetisi produk terhadap kompetitor. Analisis yang lebih dalam dan akurat juga bisa dihasilkan dari pemanfaatan teknologi yang tepat.
Sophie Tobelly menyebut bahwa saat ini sudah dan sedang terjadi dengan apa yang disebut sebagai era transformasi digital. Transformasi digital adalah evolusi bisnis, di mana departemen pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan akan berkembang menjadi lingkungan kerja digital yang terhubung dalam upaya meningkatkan efisiensi operasional, laba yang lebih tinggi, peningkatan loyalitas pelanggan, dan kepuasan pelanggan. Menurut dia, transformasi digital adalah sebuah keniscayaan.
“Untuk menyambut dan mampu mengarungi transformasi digital dengan baik, maka dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia di bidang teknologi. Di era ini, amat dibutuhkan keterampilan yang kuat di bidang teknologi,” ucap Sophie.
Untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kuat itu, kata dia, maka dibutuhkan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan di era transformasi digital. Penempatan sumber daya manusia juga harus sesuai dengan passion dan skill agar berbanding lurus dengan hasil kinerja mereka. Ia juga menyarankan untuk tidak tabu merekrut pegawai baru namun memiliki skill yang mumpuni di bidang teknologi.
“Satu hal yang pasti, transformasi digital tidak lagi menjadi kata kunci yang sederhana, ini adalah jalan menuju masa depan dan itu akan mengubah wajah bisnis selamanya. Organisasi harus tetap di atas tren transformasi digital untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan berjuang untuk pertumbuhan dan peluang,” ucapnya.
Sementara itu, Fahmi Taufiq Zain mengingatkan, di era transformasi digital yang membutuhkan ketrampilan digital ini, aspek keamanan digital tidak boleh diabaikan. Apalagi, investasi digital amat rawan dengan ancaman kejahatan siber. Ia menyarankan agar perlindungan data pribadi lewat perangkat yang dipakai harus senantiasa diterapkan.
“Jangan mudah menyebarkan data pribadi di media sosial. Untuk akses internet, selalu gunakan jaringan internet yang aman dan hindari penggunaan Wifi publik. Agar perangkat tidak mudah diretas, sebaiknya menggunakan kata sandi yang kuat berupa kombinasi huruf dan angka,” tuturnya.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.