Marketplus.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang mendorong seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) melakukan penguatan terhadap empat hal dalam upaya meningkatkan minat dan kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia.
Wakil Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Maria Renata Hutagalung dalam sambutannya di acara Wonderful Indonesia Sales Mission 2024 di Tokyo, Jepang pada 26 Maret 2024 mengatakan bahwa Jepang merupakan salah satu dari 12 besar negara yang mendatangkan inbound wisatawan terbanyak ke Indonesia.
“Pada tahun 2023 terjadi peningkatan inbound sebesar 240,76 persen, dimana 251.866 orang wisatawan Jepang tercatat masuk Indonesia,” ujar Maria Renata.
Pemerintah RI, melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan kunjungan wisatawan asal Jepang dapat meningkat pada tahun ini menjadi sebesar 415.195 wisman. Bahkan di beberapa kesempatan Menparekraf Sandiaga Uno berharap kunjungan wisman Jepang bisa mencapai 500.000 wisatawan.
Hal ini tidak lepas dari potensi wisatawan Jepang yang pada tahun lalu jumlah outboundnya mencapai 7,6 juta.
“Namun dari jumlah outbound wisman Jepang tersebut, market share Indonesia baru sekitar 3,2 persen yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata. Saya yakin target kedatangan wisman Jepang tahun 2024 ini dapat dicapai dengan upaya bersama,” kata Maria.
Upaya-upaya tersebut setidaknya dapat dilakukan terhadap empat hal. Pertama adalah penetapan harga tiket penerbangan yang lebih ekonomis. Saat ini harga tiket penerbangan langsung dari Jepang ke Bali dan Jakarta masih cukup tinggi.
“Dengan situasi ekonomi Jepang yang menurun akibat melemahnya nilai tukar Yen terhadap USD, menyebabkan masyarakat Jepang memilih destinasi wisata dengan harga tiket penerbangan yang lebih murah,” ujar Maria.
Kedua, perlu diperbanyak paket-paket wisata yang siap dijual di Jepang untuk mempromosikan destinasi prioritas Indonesia, tidak hanya Bali. Saat ini destinasi utama wisatawan Jepang masih Bali dan Yogyakarta, karena kedua destinasi tersebut sudah siap baik secara infrastruktur maupun SDM untuk menerima turis Jepang.
“Karenanya yang ketiga, perlu dilakukan peningkatan kapasitas SDM yang menjadi petugas di lokasi wisata sehingga lebih profesional dalam bekerja. Peningkatan SDM ini dapat dilakukan dengan bentuk pendidikan vokasi wisata, pelatihan kemampuan bahasa asing dan sertifikasi SDM pariwisata khususnya untuk melayani turis dari Jepang,” kata Maria.
Keempat, ia mendorong kerja sama seluruh pemangku kepentingan untuk mewujudkan praktik pariwisata berkelanjutan. Hal ini sebelumnya juga ditekankan oleh Menprekraf Sandiaga Uno pada kunjungan kerjanya ke Jepang beberapa waktu lalu.
“Beliau juga menekankan pada pentingnya menciptakan ekosistem pariwisata berkelanjutan. Sehingga Indonesia tidak hanya menjual tempat, keindahan alam, dan bangunan, namun juga mulai mempromosikan nilai budaya sebagai bagian dari sustainable tourism,” kata Maria.
Kedutaan Besar RI di Jepang, jelas Maria, secara aktif melakukan berbagai program dalam mendukung peningkatan jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia. Antara lain Indonesia Friendship Day (IFD) sepanjang tahun 2022 yang berlangsung di 11 kota di Jepang, serta Indonesia Japan Friendship Day (IJFD) sepanjang tahun 2023 yang berlangsung di 12 kota di Jepang.
KBRI Tokyo juga secara simultan mendukung pelaksanaan Garuda Travel Fair serta mendorong pembukaan penerbangan langsung Garuda Indonesia Tokyo-Denpasar dan Tokyo-Manado.
“Selamat kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas penyelenggaraan acara sales mission di Jepang tahun 2024. Semoga ini juga menjadi pertanda awal yang baik bagi kembalinya wisman Jepang ke dalam jajaran 10 negara penyumbang wisman terbesar ke Indonesia,” kata Maria.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Raden Wisnu Sindhutrisno, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan Perwakilan RI di Jepang terhadap pelaksanaan Wonderful Indonesia Sales Mission di Jepang.
Kegiatan sales mission ini mempertemukan 7 perusahaan industri pariwisata dari Indonesia dengan 36 perwakilan travel agent, tour operator, dan wholesaler yang berbasis di Tokyo.
“Kami yakin bahwa acara ini akan meningkatkan kolaborasi antara pemerintah dan industri pariwisata, sekaligus mendorong semua mitra untuk berpartisipasi aktif dalam program Wonderful Indonesia Sales Mission Pasar Jepang 2024,” ujar Wisnu.
Selain di Tokyo, kegiatan serupa juga berlangsung di Osaka pada 28 Maret 2024, yang juga didukung oleh Konsulat Jenderal RI Osaka (KJRI Osaka), dengan mempertemukan enam perusahaan industri pariwisata dari Indonesia dengan 26 perwakilan travel agent, tour operator, dan wholesaler yang berbasis di Osaka ataupun Tokyo.
Menyambut kegiatan ini, Konsul Jenderal RI Osaka, John Tjahjanto Boestami, mengatakan bahwa pihaknya sangat menghargai terselenggaranya acara ini, terutama sebagai bentuk optimalisasi potensi kunjungan wisatawan dari wilayah Jepang Barat yang selama ini juga sering dipromosikan oleh pihak KJRI Osaka. “KJRI Osaka senantiasa melaksanakan kegiatan promosi pariwisata dalam berbagai kesempatan, di antaranya melalui festival seni dan budaya Indonesia, serta berpartisipasi pada festival-festival setempat, seperti Hiroshima Flower Festival.” Jelasnya.
Selain itu, untuk semakin meningkatkan kembali kunjungan wisatawan Jepang, khususnya di area Jepang Barat, Konsul Jenderal John juga berharap agar jalur penerbangan langsung antara Osaka ke Indonesia, baik ke Denpasar, maupun Jakarta, dapat segera dibuka kembali.
Oleh karena itu, pihaknya yakin bahwa kegiatan seperti Wonderful Indonesia Sales Mission ini dapat mewujudkan harapan-harapan tersebut. “Kami percaya bahwa kegiatan ini dapat menciptakan kolaborasi antar pihak untuk peningkatan promosi pariwisata Indonesia, selain juga untuk mempromosikan keindahan alam dan nilai budaya Indonesia sebagai bagian dari bentuk sustainable tourism,” terangnya.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I mengapresiasi bantuan dan dukungan yang diberikan oleh KJRI Osaka seraya mengamini pentingnya penyelenggaraan pemasaran pariwisata kolaboratif semacam ini. “Kami optimis acara ini dapat menjadi kegiatan yang produktif dan inspiratif, serta membuka jalan bagi kemitraan pemerintah dan industri pariwisata yang semakin bermanfaat dalam mempromosikan pariwisata Indonesia di pasar Jepang,” ujar Wisnu.