Marketplus.id – Infrastruktur menjadi salah satu fokus pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pesatnya pembangunan jalan tol yang terus bertambah, pelabuhan, jalur kereta api (LRT dan MRT) dan lain-lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian proyek infrastruktur telah dirasakan dan menciptakan dampak positif terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat dan ekonomi nasional.
Koridor barat Jakarta terus berkembang secara masif terutama sebagai kawasan hunian. Kondisi itu tak lepas dari dukungan infrastruktur. Keberadaan infrastruktur menciptakan konektivitas, tidak hanya mendorong perekonomian kawasan, tetapi juga pertumbuhan ekonomi daerah lainnya.
Mengutip pernyataan Yayat Supriatna, Pengamat Perkotaan, bahwa koridor barat Jakarta adalah Jakarta masa depan. Saat ini koridor barat Jakarta sudah tersambung dengan koridor timur. Kedua poros tersebut memiliki basis ekonomi yang relatif sama yaitu industri. Bedanya koridor barat lebih unggul karena poros barat memiliki fasilitas lebih lengkap, pengembang besar berskala kota lebih banyak dan kawasannya didesain lebih baik. Kolaborasi dan integrasi antara pengembang besar di poros barat harus terus dilakukan salah satunya melalui fasilitas infrastruktur.
Penjabat (Pj) Bupati Tangerang, Andi Ony Prihartono menjelaskan pembangunan infastruktur seperti direct toll access KM 25 akan menggeliatkan ekonomi Kabupaten Tangerang, dan sebagai tanda meningkatnya investasi di Kabupaten Tangerang.
“Kami berharap pembangunan ini bukan saja dapat dinikmati oleh sekelompok atau segelintir masyarakat saja, tetapi harus bisa menimbulkan efek atau dampak domino kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tangerang dan berbagai kemudahan lainnya. Akses domino yang dapat dirasakan itu antara lain adanya kemudahan aksesbilitas, pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, lapangan pekerjaan, serta peningkatan investasi, akan lebih banyak investor yang menanamkan modalnya di Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Tangerang kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi yang tinggi kepada Kementerian PUPR, PT Paramount Enterprise International, dan seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam merencanakan dan mempersiapkan terwujudnya pembangunan akses tol tersebut. Kiranya pelaksanaan pembangunan ini berjalan lancar, sesuai dengan rencana dan tentunya tetap memperhatikan aspek keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land, pada acara seremoni groundbreaking direct toll access KM 25 menjelaskan, “Seiring dengan semakin meningkatnya kepadatan kendaraan di Jalan Arteri Bitung, Tangerang yang diproyeksikan akan terus meningkat, diperlukan adanya alternatif atau modifikasi exit tol terhadap simpang susun (interchange) Bitung. Paramount Land bekerjasama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, turut berperan dalam pembangungan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas sarana dan prasarana transpostasi dan meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Bitung, Tangerang serta Banten agar semakin berkembang”.
Paramount Petals, sebuah kota mandiri seluas ±400 Ha di barat Jakarta, saat ini tengah mengembangkan kawasan hunian yang terintegrasi dengan kawasan komersial, bisnis, dan gaya hidup di barat Jakarta.
Saat ini dari Jakarta dan Merak menuju Paramount Petals harus keluar di gerbang tol Bitung KM 26 yang jaraknya cukup jauh. Pintu tol baru ini akan mengurai kemacetan di Jalan Raya Serang dan Jalan Raya Curug, serta di sekitar gerbang tol Bitung I, karena langsung terkoneksi dengan kawasan Paramount Petals tembus ke Jalan Raya Pasir Randu, salah satu jalur protokol menuju Gading Serpong dan BSD City.
“Adanya pintu tol baru di KM 25 itu akan mempercepat mobilitas masyarakat sekitarnya”, tambah M. Nawawi.
Norman Daulay, Direktur Paramount Land, pada kesempatan yang sama menjelaskan, “Paramount Land ikut berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur direct toll access KM 25 dan telah mendapat izin pembangunan modifikasi akses masuk dan keluar Gerbang Tol Bitung (Tol Jakarta-Merak) yang diterbitkan Kementerian PUPR akhir Januari 2024 lalu”.
Kehadiran akses tol ini tentunya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas khususnya masyarakat yang berada di wilayah Binong, Kadu, Kadu Jaya, Sukabakti, Cukanggalih, dan sekitarnya maupun ke arah selatan Tangerang.
Berdasarkan data Jasa Marga, jumlah kendaraan yang keluar melalui gerbang tol Bitung I sebanyak 19.000 kendaraan dan gerbang tol Bitung 20.000 kendaraan per hari. Kehadiran akses pintu tol simpang susun Bitung nantinya bisa mengurangi beban kendaraan di Jalan Arteri Bitung mencapai 10-15 persen.
“Adapun dengan adanya modifikasi exit tol ini maka jalur transportasi dari dan ke Jakarta dapat diakses langsung oleh semua pengguna jalan. Kami yakin bahwa dengan sinergi bersama ini, Paramount Land turut menjadi bagian dari pemerataan pembangunan ekonomi khususnya perekonomian daerah, memudahkan mobilitas, dan produktivitas masyarakat,” terangnya.
Paramount Petals dirancang dengan perencanaan yang baik menjadi kota mandiri dengan fasilitas lengkap. Kota ini dibangun berpedoman pada prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang memadukan keindahan, ruang hijau, dan lingkungan yang menyenangkan untuk bersosialisasi dan menciptakan kehidupan yang lebih bermakna. Pilihan terbaik untuk tinggal, berbisnis, dan berinvestasi di kota dengan prospek terbaik dan value yang terus meningkat seiring waktu.