15 Oktober 2024

Marketplus.idSolo traveling ke luar negeri telah menjadi tren yang semakin diminati oleh banyak orang, termasuk para introvert. Introvert adalah mereka yang mendapat stimulus, energi, ide, bahkan pemahaman dari dalam dirinya.

Bagi introvert, melakukan suatu pekerjaan secara individu akan mampu mencapai kepuasan tersendiri sehingga menjadi sebuah tantangan dan kebahagiaan bagi introvert untuk melakukan solo traveling. Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para solo traveller, terutama introvert adalah bahasa.

Mengapa introvert cocok dengan solo traveling? Introvert biasanya menikmati waktu sendirian dan seringkali merasa lelah dengan stimulus eksternal yang terlalu intens. Mereka menikmati mengamati serta melakukan observasi keadaan sekitar dalam waktu tertentu.

Namun, menjadi sebuah apresiasi besar bagi mereka jika berhasil berinteraksi dengan warga lokal dan menyadari bahwa perjalanan ini bukan berarti harus terisolasi dari orang-orang sekitar.

Tentunya, interaksi dengan penduduk lokal akan dilakukan dalam beberapa situasi, seperti melakukan pembayaran makanan dan bertanya tentang rute perjalanan. Maka, menjadi sebuah aspek penting untuk mempelajari frasa dasar bahasa dari negara tujuan.

Senada dengan pernyataan tersebut, Santhy Ria Kusnaeni, Teacher Operations Manager Cakap, menyampaikan bahwa bahasa, komunikasi, dan kepercayaan diri saling berkaitan. Sehingga, kemampuan bahasa menjadi penting untuk seorang introvert dalam menjadi solo traveler.

“Menguasai bahasa lokal saat traveling bukan hanya soal mempermudah perjalanan, tetapi juga memberi kita kepercayaan diri untuk menjelajah lebih bebas. Bagi seorang introvert, kemampuan berkomunikasi dasar dengan penduduk setempat bisa menjadi kunci untuk merasa lebih nyaman dan mandiri di tempat yang asing,” ucap Santhy.

Apa saja manfaat dengan menguasai frasa dasar bahasa lokal? Yang pertama, kemandirian dalam berinteraksi tanpa harus bergantung pada orang lain, seperti pendamping perjalanan. Selanjutnya, memudahkan akses ke informasi lokal dengan memahami bahasa tersebut, introvert solo traveller dapat mengurangi rasa frustasi dan lebih menikmati perjalanan mereka tanpa hambatan bahasa. Penggunaan frasa dasar akan dianggap menghargai penduduk dan budaya lokal dari negara setempat karena mereka berpikir bahwa turis melakukan perjalanan sekaligus mempelajari budaya dan bahasa mereka. Misalnya, ketika melakukan perjalanan ke beberapa negara Asia yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai percakapan sehari – hari.

Bagi introvert solo traveller, negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea menawarkan daya tarik tersendiri karena keanekaragaman objek wisata serta lingkungan sosial budaya yang kaya. Setiap negara memiliki keunikan dalam budaya, tradisi, dan bahasa yang membuat pengalaman traveling menjadi lebih mendalam dan berkesan. Di Tiongkok, traveller dapat menjelajahi sejarah dan arsitektur megah, sementara Jepang menawarkan harmoni antara modernitas dan nilai-nilai tradisional. Lalu di Korea, dengan budaya pop dan tradisi lokalnya, juga memberikan kesempatan untuk merasakan perbedaan budaya yang membuka wawasan baru.

Dalam mempersiapkan perjalanan, seorang introvert dapat melakukan pembelajaran bahasa asing, baik melalui aplikasi, kursus online, maupun podcast di Youtube. Hal ini dapat memudahkan perjalanan bagi introvert, untuk melakukan interaksi dengan penduduk lokal atau meminta pertolongan kepada petugas jika dalam keadaan darurat. Jadi, sebelum merencanakan perjalanan solo berikutnya, pertimbangkan untuk belajar beberapa kata atau frasa dalam bahasa destinasi tujuan. Karena dengan kemampuan bahasa, dunia terasa lebih indah dan ramah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *