Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Banyuwangi, (6/8).
Acara dipimpin oleh Moderator, Riska Regita, S.E, CPS®, dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Amalia Utamima, S.Kom, MBA, Ph.D., Novian Dharma Putra., Vivid Sambas ST, MMT., Oktora Irahadi dan Achmad Zulkarnain.
Dengan jumlah 506 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Amalia Utamima adalah “Jika saja sebuah tugas akhir kuliah (skripsi, tesis, atau disertasi) melanggar ketentuan hak cipta yang ada, dalam hal ini lupa mencantumkan sumber literatur di daftar pustaka/footnote, apakah hal seperti ini akan berpengaruh terhadap keabsahan gelar akademis ke depannya?.”
Amalia Utamima menjelaskan, “Hal ini tergantung dari seberapa banyak kita menggunakan data yang kita gunakan dalam penulisan skripsi, tesisi, atau disertasi. Lalu perihal lulus atau tidak itu akan kembali kepada keputusan Perguruan Tinggi masing-masing. Jika kita menggunakan hampir keseluruhan dari karya orang lain pada tulisan kita dan kita tidak mencantumkan sumber dari informasi tersebut, kita bisa mendapatkan teguran maupun sanksi.”
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.