
Marketplus.id — Literasi digital tak hanya dibutuhkan di sektor pendidikan. Di dunia usaha, literasi digital penting untuk memperluas pemasaran dan menjangkau lebih banyak konsumen. Dibutuhkan trik-trik khusus agar produk yang dipasarkan menarik, dicari pembeli, dan disukai banyak orang.
Hal itu dibahas dalam webinar berjudul “Membangun Merek Usaha di Dunia Digital Dengan Kreatif & Inovatif”, Jumat (2/9), di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Sebagai narasumber webinar adalah praktisi media di Sulawesi Selatan Karmila; Head of Creative and Visual Brand at HMM Andry Hamida; dan dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Adriana Grahani Firdausy.
Dalam webinar itu, Karmila menyampaikan sejumlah tips membangun brand untuk sebuah produk yang hendak dipasarkan ke konsumen. Merek atau brand sebaiknya berupa nama sederhana yang mudah diingat. Lalu, jangan lupakan logo. Logo harus menarik dan juga sederhana. Apabila dibutuhkan website sebagai sarana penjualan, tampilan website pun harus apik dan ramah pengguna. Terakhir, manfaatkan media sosial sebagai sarana memperluas jangkauan kepada lebih banyak konsumen.
“Bagi siapa saja yang hendak memulai bisnis, atau bagi pelaku UMKM yang sudah berjalan, literasi digital dapat memicu pengembangan usaha lewat platform digital. Selain mudah dikenal, produk juga lebih bisa mengakses pasar global,” kata Karmila.
Andry Hamida mengungkapkan sejumlah trik pemasaran lewat sarana digital. Mengutip data We are Social Hootsuite pada 2022, pengguna internet di Indonesia per Februari 2022 tercatat sebanyak 204,7 juta orang atau setara 73,7% dari populasi Indonesia. Potensi tersebut sangat besar dari segi pemasaran. Untuk itu, dibutuhkan berbagai strategi dan tools agar pemasaran tepat dan berhasil menjangkau konsumen yang diinginkan.
“Lewat sarana digital, seperti media sosial, dengan satu tombol bisa menjangkau ke ribuan orang. Berbeda dengan pemasaran cara konvensional yang datang dari pintu ke pintu,” ucap Andry.
Untuk itu, lanjut Andry, dibutuhkan beberapa tips pemasaran digital. Pertama, menyiapkan konten pemasaran di media sosial. Konten bisa tentang kisah sesungguhnya (real story), memberi sejumlah tips, mengikuti tren, dan lain sebagainya. Kedua, pilih jenis media sosial yang ingin kita gunakan sebagai media pemasaran. TikTok, menurut dia, cocok untuk mengenalkan produk ke publik, sementara Instagram lebih tepat untuk menunjukkan profesionalitas atau membangun hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.
Sebagai pemateri terakhir, Adriana Grahani memberikan tips tentang pentingnya melindungi merek usaha agar tidak bermasalah secara hukum di kemudian hari. Menurut dia, merek diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis. Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum, untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
“Adapun merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum, untuk membedakan dengan jasa sejenis lainnya,” kata Adriani.
Adriani mengatakan, hak atas merek adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada pemilik merek yang terdaftar untuk jangka waktu tertentu dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk menggunakannya. Perlindungan merek di Indonesia menganut sistem konstitutif atau pendaftar pertama. Hak atas merek yang terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan dan perlindungannya dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.