Marketplus.co.id – Setiap tahunnya, Hari Anak Nasional dirayakan pada tanggal 23 Juli untuk menunjukkan kepedulian serta dukungan atas pertumbuhan dan perkembangan 79,55 juta anak Indonesia. Masih dalam rangka merayakan hari Anak Nasional 2020, Philips Indonesia mengingatkan orangtua untuk selalu menjaga kesehatan anak. Membiasakan pola hidup sehat dan pola makan yang seimbang dapat menjadi investasi jangka panjang untuk anak-anak kita, terutama dalam menghindari penyakit tidak menular seperti diabetes.

Diabetes melitus (DM) atau dikenal juga dengan sebutan kencing manis, merupakan penyakit kronis yang dapat muncul saat pankreas tidak dapat menghasilkan insulin atau tidak bisa menggunakan insulin dengan baik. Gangguan dalam penggunaan insulin ini menyebabkan tingginya kadar gula darah (Hiperglikemia). Dalam jangka panjang, hal ini dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada organ dan jaringan tubuh. Data Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi DM pada semua umur mencapai 1,5 %. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan kejadian DM pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700% selama jangka waktu 10 tahun.

DM sendiri dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, diabetes kehamilan (Gestational diabetes), dan DM tipe 4 yang mencakup jenis diabetes lainnya. DM Tipe 2 menjadi lebih sering ditemukan karena dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan yang tidak sehat dan kurangnya olahraga dapat menyebabkan penumpukan gula darah, akibatnya pankreas harus menghasilkan insulin lebih. Namun karena banyaknya jumlah gula darah, pankreas tidak bisa memproduksi insulin seperti yang dibutuhkan tubuh. DM tipe 2 dapat menunjukkan beberapa gejala, antara lain: berat badan yang berlebih atau obesitas; bagian belakang leher yang berwarna gelap; sering haus; sering buang air kecil; nafsu makan meningkat/sulit merasa kenyang; dan luka atau infeksi yang sembuh dengan lambat

Meskipun kasus DM tipe 2 lebih umum pada orang dewasa, namun terdapat peningkatan pada jumlah penderita pada anak. “Dulu kasus DM tipe 2 sangat sedikit, tapi sekarang ada peningkatan jumlah kasus, terutama dalam 10 tahun terakhir,” ujar Prof. dr. Jose Rizal Latief Batubara, PhD, Sp.A(K), dokter spesialis anak dan endokrinologi. “Salah satu penyebab utamanya adalah pola makan yang tidak seimbang pada anak dan kurangnya gerak anak. Biasanya anak yang mengalami DM tipe 2 memiliki berat badan berlebih.”

Prof. Jose menjelaskan bahwa masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa gemuk itu sehat. “Mereka percaya supaya anak tidak sakit dan bisa konsentrasi belajar maka anak perlu makan sebanyak-banyaknya. Padahal ini bisa menyebabkan berat badan yang berlebihan pada anak serta menjadi awal terbentuknya penyakit. Oleh sebab itu orang tua perlu bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan anak, terutama pada 10 tahun awal kehidupan.”

Prof. Jose menjelaskan bahwa orang tua bisa menjaga kesehatan anak lewat: 1) memantau berat badan anak; 2) menjaga pola makan serta asupan karbohidrat si kecil; dan 3) menjadi contoh bagi anak dalam menjalankan gaya hidup yang sehat.

“Di Philips, kami percaya bahwa semua anak memiliki hak untuk bisa tumbuh sehat dan berkembang secara optimal. Oleh sebab itu, kami terus berusaha memberikan solusi lewat inovasi dan teknologi,” ujar Pim Preesman, Presiden Direktur Philips Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *