Marketplus.co.id – Kuliah Umum diberikan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Ristek/BRIN) Republik Indonesia, Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D. p dengan tema Ekonomi Berbasis Inovasi secara daring.
Kuliah ini dibuka oleh sambutan dari Rektor Institut Teknologi Indonesia, Dr. Ir. Marzan Aziz Iskandar, IPU, serta diikuti oleh seluruh civitas academica Institut Teknologi Indonesia.
Kuliah Umum diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis Institut Teknologi Indonesia Ke-36, yang sekaligus mengawali rangkaian acara Dies Natalis hingga bulan November 2020. Adapun rangkaian acara Dies yang dimulai dengan Kuliah Umum, ditutup dengan kegiatan Seminar Nasional Technopex ITI pada minggu terakhir bulan Oktober 2020.
Kuliah Umum ‘Ekonomi Berbasis Inovasi’ yang disampaikan oleh Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D, (Menristek/BRIN) akan menjadi pedoman bagi ITI untuk selalu mengembangkan inovasi yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, Ph.D, bahwa riset dan inovasi yang berkualitas dan melihat apa yang dibutuhkan masyarakat/market, serta adanya dukungan industri, maka inovasi akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Swasta, sebagai pelaku usaha, termasuk UMKM, yang melakukan investasi berbasis inovasi dapat menciptakan pasar.
Dengan demikian, maka konsep triple helix dapat berlangsung. Dan bagi ITI, sebagai sebuah perguruan tinggi yang diarahkan untuk melahirkan banyak technopreneur, diharapkan dapat terus men-scale up produk inovasinya yang dibutuhkan masyarakat dan berpotensi dikomersialisasi oleh pelaku usaha.
Institut Teknologi Indonesia (ITI) yang didirikan untuk menghasilkan SDM Unggul di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), telah fokus pada pengembangan riset yang berkelanjutan, melalui pengembangan inovasi sejak tahun 2014. Untuk memajukan produk riset dan inovasi teknologi yang dihasilkan, ITI melakukan program inkubasi melalui berbagai bentuk kegiatan seperti transfer teknologi, sertifikasi produk, konsultasi bisnis di bidang manajemen dan pengembangan bisnis, perijinan bisnis, serta pemodalan dan akses jaringan pasar. Melalui program pendampingan yang terstruktur dan profesional, diharapkan ITI dapat menghasilkan SDM technopreneur di bidang Iptek, yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia dengan mencipakan lapangan kerja serta meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional dan internasional.