Marketplus.co.id – Selain mengembangkan inovasi teknologi di dunia perbankan, PT Bank Amar Indonesia Tbk. (“Amar Bank”), yang berfokus pada pengembangan produk-produk bank digital di Indonesia, terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan produktivitas karyawan terutama di masa PSBB akibat pandemi Covid-19.
Sejak mulai bertransformasi pada 2015, Amar Bank telah menerapkan budaya kerja yang unik dengan didasarkan pada pola pikir startup.
Menurut Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank, setiap perusahaan memiliki budaya kerjanya masing-masing. Budaya kerja di Amar Bank merupakan gabungan dari budaya kerja perusahaan rintisan (startup) dan budaya kerja perusahaan atau organisasi besar.
“Pada umumnya sebuah perusahaan atau organisasi besar lebih fokus terhadap kesenjangan (gap) kinerja dan sudah memiliki standar tersendiri yang harus dipertahankan. Sedangkan disini, yang menjadi fokus kami adalah kesenjangan (gap) peluang. Sederhananya, startup bukan hanya sekedar menjadi ‘tampilan’ atau ‘julukan’ saja, melainkan menjadi sebuah mindset atau pola piker,” ungkap Vishal.
Untuk menciptakan dan mempertahankan pola pikir startup, Amar Bank telah mengambil langkah yang dimulai dari penerapan strategi, struktur organisasi, hak pengambilan keputusan, culture building blocks, kegiatan rutin, sesi pembinaan rutin, dan pemberian insentif untuk mendorong perilaku karyawan yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Budaya kerja yang diterapkan tersebut juga diarahkan untuk membawa perubahan positif dalam hidup orang banyak dan mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik lagi. Hal ini sejalan dengan visi Amar Bank yang berkomitmen memberikan senyum melalui akses keuangan kepada lebih dari 200 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2025.
“Kami meyakini ketika SDM kami atau yang kami sebut Amarites dapat berkembang, maka perusahaan juga akan semakin berkembang. Oleh karena itu, memastikan karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan menyenangkan dengan memastikan mereka selalu tersenyum di tempat kerja sama pentingnya juga dengan membuat nasabah tersenyum. Karena di balik setiap pengalaman nasabah yang baik selalu dimulai dengan senyuman,” ujar Vishal.
Head of People Function Amar Bank, Ratna Julia juga mengatakan, “Saat ini, Amar Bank telah memiliki lebih dari 1.200 karyawan, 86% di antaranya adalah generasi milenial. Dinominasi generasi milenial yang dekat dengan dunia digital, merupakan suatu keuntungan karena sesuai dengan posisi Amar Bank sebagai Bank Digital. Oleh karena itu, dengan budaya kerja yang diterapkan perusahaan, diharapkan para karyawan yang didominasi generasi milenial dapat mendorong dirinya untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan membangun karirnya serta impian masa depannya.”
Tetap Produktif Selama Pandemi
Ada beberapa karakteristik yang dapat diunggulkan dari pola pikir startup, dua diantaranya adalah kemampuan untuk melakukan eksperimen dan berani mengambil resiko. “Untuk mewujudkan pola pikir tersebut, Amar Bank memulai dengan membangun budaya perusahaan yang menyerupai startup. Selain mempekerjakan karyawan berusia 25-35 tahun dan menerapkan kantor terbuka (open office), kami juga mendorong karyawan untuk menghadapi tantangan dan mengambil risiko sebagai cara untuk berkembang,” jelas Vishal.
Pada bulan Oktober ini, Amar Bank juga menjalankan kampanye Internal yang bernama “That Means a Lot”, dengan tujuan untuk memberikan apresiasi antar rekan kerja dan memotivasi satu sama lain untuk selalu bersemangat dalam bekerja, dan meningkatkan rasa bangga setiap karyawan.