17 September 2024

Marketplus.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar acara Malam Puncak Lomba Karya Musik Anak Komunitas bertajuk “Kamu Aku Indonesia”, yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Senin (24/5/2021) malam.

“Kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya Indonesia termasuk seni musik nusantara. Meskipun kita sangat beragam dan memiliki banyak perbedaan, namun dengan musik yang sangat universal, kita semangat untuk menjadi bangsa yang besar, bangsa yang cinta dan bangga dengan budayanya,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisa, Sandiaga Salahuddin Uno, dalam acara tersebut.

Tercatat ada 419 komunitas yang mendaftarkan diri pada kegiatan ini, namun dengan proses penjurian yang dilakukan secara ketat dalam rentang waktu yang telah ditetapkan, akhirnya terpilih lima finalis yang menampilkan karyanya di acara malam puncak. Dari kelima finalis tersebut, yang keluar sebagai pemenang, yaitu:

Juara 1: Linkrafin – Jember, Jawa Timur

Juara 2: Walk On Water – Sumatera Utara

Juara 3: Cendrawasih Team – Papua

Juara Harapan 1: Kreasi Anak Paser – Kalimantan Timur

Juara Harapan 2: Musisi Kulon Progo – D.I.Y

Juara Favorit : Linkrafin

“Terima kasih untuk rekan-rekan komunitas musik di seluruh Indonesia atas partisipasinya dan semangat tinggi tanpa mengenal lelah pada keikutsertaannya dalam kegiatan yang super keren ini. Selamat saya ucapkan kepada para pemenang Lomba Karya Musik Anak Komunitas 2021, sebetulnya semuanya adalah pemenang dan saya sangat terpukau atas penampilan para finalis yang spektakuler. Dan ini adalah bukti bahwa kita memiliki talenta-talenta yang memiliki daya saing di tingkat dunia,” ucap Menparekraf.

Ia menjelaskan industri musik memiliki potensi ekonomi serta potensi dalam menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Saat ini, terdapat 18 juta masyarakat Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ekonomi kreatif, tidak terkecuali industri musik.

“Banyak pemusik kita yang berhenti berkarya di tengah pandemi. Akan tetapi, Kemenparekraf melakukan langkah-langkah inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, sehingga kita bisa mengapresiasi karya-karya para musisi daerah yang diciptakan selama pandemi ini. Besar harapan kami indsutri musik Indonesia dapat senantiasa berkontribusi sebagai katalisator kebangkitan sektor parekraf di Indonesia,” katanya.

Aspek penilaian Lomba Karya Musik Anak Komunitas terdiri dari 30 persen dari penilaian seleksi 50 besar, 15 persen likes di media sosial, dan 55 persen ketika malam puncak. Para pemenang Lomba Karya Musik Anak Komunitas mendapatkan hadiah uang tunai dan mendapatkan fasilitasi dari Kemenparekraf.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *