25 Maret 2025

Marketplus.co.idBerdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengguna internet di Indonesia meningkat 22% selama periode 2015-2019. Peningkatan terbesar berasal dari perkotaan yaitu sebanyak 55%. Sementara penambahan pengguna internet dari pedesaan berjumlah 31%.

Pandemi Covid-19 semakin memperlihatkan betapa vitalnya peran internet. Keterbatasan gerak menyebabkan peningkatan aktivitas masyarakat di dunia maya. Berdasarkan temuan dari google, temasek, dan bain & company (2020), konsumen baru yang berbelanja melalui e-commerce meningkat 37% selama pandemi.

Sebelum pandemi, persentase masyarakat berusia 5 – 24 tahun yang menggunakan internet meningkat dalam empat tahun terakhir sebanyak 25.32%. Peningkatan aktivitas secara daring selama masa pandemi ini semakin memperkuat urgensi peningkatan digital literasi bagi masyarakat.

Yulius Cristian S.I.P, MM, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Probolinggo, mengatakan, literasi digital adalah kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.

“Adanya literasi digital, diharapkan masyarakat pengguna internet selalu bertanggung jawab atas informasi yang mereka peroleh. Termasuk di dalamnya menjaga keamanan data dan privasi mereka di internet,” paparnya.

Yulius mengungkapkan, memasuki era digital, di mana semua hal memungkinkan bisa dikendalikan dari jarak jauh, menggunakan fasilitas internet yang tersambung pada gadget. Teknologi digital tidak hanya digunakan untuk memperoleh informasi, atau sebagai media komunikasi jarak jauh, tetapi juga dimanfaatkan untuk mendukung ekonomi digital.

“Dengan perkembangan dunia digital juga mengubah aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk (barang dan jasa) dengan memanfaatkan jaringan internet. Meskipun konsumen dan penjual tidak bertemu langsung, transaksi tetap berjalan lancar,” tuturnya.

Lanjut Yulius, peningkatan transaksi saat pandemi ini membuat bisnis melalui e-commerce semakin menjanjikan. Pertumbuhan pesat bisnis e-commerce ini disebabkan kebiasaan para konsumen yang mulai bergantung pada situs-situs e-commerce dalam berbelanja.

Dengan bertumbuhnya e-commerce saat pandemi juga membuat transaksi pembayaran non tunai meningkat. Wawan Budi Rachmanto, Kepala Bank Jatim cabang Krasan menerangkan,  dompet digital digunakan untuk membayar transaksi secara online dan offline. Tanpa kartu dan tanpa uang tunai, pengguna tinggal membawa smartphone mereka.

“Meningkatnya penggunaan dompet digital lebih dikarenakan nyaman tidak perlu bawa uang banyak, tidak perlu ambil uang cash, tidak perlu sedia uang pas untuk membayar, tidak khawatir dengan kembalian, tidak perlu membawa kartu debit/ kredit, promo menyebabkan banyak pengguna yang memilih dompet digital, aman adanya catatan transaksi, PIN dan jika HP hilang akun tinggal diblokir, sehingga saldo yang tersimpan dalam wallet menjadi aman,” imbuhnya.

Menurut Wawan, berkembangnya dompet digital juga harus sedikit diwaspadai, di mana salah satunya promo menarik yang dihadirkan, banyak ibu-ibu menggunakannya untuk barang yang konsumtif. Promolah yang menjadi pematik utama untuk membeli. “Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa penyedia layanan dompet digital, seperti Go-Pay, OVO, Dana, dan LinkAja,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *