Marketplus.id – Efek pornografi pada otak setara dengan kecelakaan. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak. Kerusakan otak tersebut sama dengan kerusakan otak pada orang yang mengalami kecelakaan mobil dengan kecepatan sangat tinggi.

Hal itu diungkapkan, Yosef Ruspendi Susianto, Praktisi Komunikasi dan Digital Content Madiun, saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin(23/8/2021).

Kerusakan otak akibat pornografi merupakan kerusakan Pre-Frontal Korteks (PFC). Pada bagian otak ini memiliki fungsi penting karena menjadi bagian yang membedakan manusia dengan binatang. Bagian otak ini berfungsi untuk menata emosi, memusatkan konsentrasi, memahami dan membedakan benar dan salah, mengendalikan diri, berfikir kritis, berfikir dan berencana masa depan, membentuk kepribadian, dan berperilaku sosial.

Dia mengatakan, rusaknya otak akibat pornografi itu akan mengakibatkan seseorang mudah mengalami bosan, merasa sendiri, marah, tertekan, dan lelah. Selain itu, dampak yang paling mengkhawatirkan adalah penurunan prestasi akademik dan kemampuan belajar serta berkurangnya kemampuan seseorang mengambil keputusan.

Pornografi berimbas pula pada semakin mendekatnya remaja pada kehidupan permisif atau serba boleh dalam urusan seks. Peristiwa dalam tayangan dan bacaan akan memotivasi serta merangsang seseorang terutama kaum remaja di Indonesia untuk meniru atau mempraktikkan hal yang dilihat maupun dibaca.

“Hal itu, dilakukan pengonsumsi pornografi tanpa memikirkan adanya perbedaan kebudayaan, nilai serta norma dalam lingkungan masyakarat,” paparnya.

Menurutnya, dalam upaya mencegah efek negatif pornografi, faktor keluarga dan orangtua menjadi penting untuk mencegah adiksi pornografi. Selain itu juga peran pendidik menjadi faktor penting.

“Perlunya komunikasi dua arah dan terbuka tentang pornografi dan dampak adiksi pornografi, serta menggali potensi positif pada anak remaja. Remaja sendiri pun perlu mendapatkan edukasi dan keterampilan diri yang cukup,” tuturnya.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (KemenKominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Senin (23/8/2021) juga menghadirkan pembicara Miswanto (Wakil Sekjen PP Pandu Nusa & Tim Pengembang Kurikulum Kemdikbud), Rahmat Ika Patih (Parktisi Wirausaha), dan Pipit Andriani (Public Speaking Coach & Investor Saham), dan Devi Arianti Lestari (Owner Usaha Dekorasi Blitzdecoration) sebagai Key Opinian Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *