
Marketplus.id – Penyelenggaraan Kegiatan Literasi Digital di Jawa Timur I kali ini diselenggarakan di kabupaten/kota Banyuwangi, (24/8).
Acara dipimpin oleh Moderator Lilies Rolina S.sos,MM., dengan menghadirkan 4 narasumber yaitu Edwin Junianto., Wiwin Indiarti, S. S., M. Hum., Aulia Siska, S.Sos., Prof. Zainal Arifin Hasibuan, Ph.D., dan Jeanny Julia.
Dengan jumlah 632 peserta, dapat dilihat antusiasme dari setiap peserta yang hadir pada acara hari ini, karena peserta seminar dan diskusi secara online yang hadir mempunyai kesempatan untuk bertanya kepada narasumber.
Salah satu pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber Ibu Aulia Siska, S.Sos, Apakah YouTuber yang bikin konten semacam reaction video milik orang lain melanggar kekayaan intelektual? Haruskah sebelum membuat konten reaksi video, mereka izin ke pemilik videonya?
Dan pada saat itu Ratri Jawanes menjawab, “Kita bisa melihat berbagai sisi. Sisi pelanggaran hak cipta : kalau kita lihat ini menjadi pelanggaran hak cipta, namun selama sudah disebutkan produsen atau pemilik video tersebut dan juga sudah dijinkan. Kalau memang belum dijinkan, bisa menghubungi dan meminta ijin video reaction. Sebaiknya memang mencantumkan selengkap mungkin sumber yang jelas. Durasi dari penayangan dari Video tersebut. Jika ini fokus dari reaksi, jadi video tersebut hanya beberapa detik saja. dan sebaiknya membuat konten yang positif”.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemkominfo RI) menyelenggarakan 1.251 kegiatan Literasi Digital yang akan berlangsung selama 6 Mei – 6 Desember 2021 di 14 Kabupaten/Kota di Jawa Timur I. Kegiatan ini membahas empat pilar utama Literasi Digital ; Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills).
Kegiatan Literasi Digital ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, peningkatan kapasitas, awareness, dan diseminasi pemanfaatan teknologi digital agar masyarakat dapat memanfaatkan internet dengan benar dan bertanggung jawab serta meningkatkan pengetahuan dan pemahaman akan potensi besar yang dimiliki Indonesia, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas dan fitur teknologi digital yang tersedia untuk menunjang bakat, ekonomi dan pekerjaannya. Literasi digital menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kemajuan suatu bangsa.
Kemkominfo RI menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada tahun 2024.