22 April 2025
0209_Square

Makassar, 6 September 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kembali menyapa warga Makassar, Sulawesi Selatan secara virtual pada 6 September 2021. Kali ini dengan pembahasan tema “Hati-hati Menyebar Data Pribadi”.

Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.

Program kali ini menghadirkan 702 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari ICT Watch, Eddy Prayitno; Dosen dan Kaprodi Ilmu Komunikasi Unika Atma Jaya, Dorien Kartikawangi; Mafindo Makassar dan Sekretaris Umum MASIKA ICMI Sulsel, Erwin Saputra; dan Pemengaruh (influencer), Aulia Qolbi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Richard Lioe dari Katadata. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan video Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.

Pemateri pertama adalah Eddy Prayitno yang membawakan tema “Proteksi Gawai Sendiri”. Eddy mengatakan, di era siber ini, ‘pencuri’ bisa masuk melalui DNA kita, yaitu device (perangkat), network (jaringan), application (aplikasi). “Untuk perangkat atau gawai mestinya kita melindungi diri mulai dari memasang PIN, kata sandi, fingerprint, atau autentifikasi wajah agar perangkat kita terlindungi dari perilaku kejahatan atau perilaku iseng orang lain,” ujarnya.

Berikutnya, Aulia Qolbi menyampaikan materi “Berpikir Bijak Sebelum Mengunduh di Internet”. Dia menekankan pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial (medsos). Contohnya saat punya masalah pribadi ataupun konflik dengan orang lain, jangan curhat di medsos. Aulia juga memberikan tiga tips agar tidak asal posting, yaitu sesuaikan penggunaan medsos, batasi bermedsos agar tidak kecanduan, dan saring sebelum sharing.

Sebagai pemateri ketiga, Erwin Saputra membawakan tema “Memahami UU ITE Terkait Perlindungan Data Pribadi”. Dia menyampaikan, pelanggaran privasi terjadi ketika data-data pribadi kita diambil, dimanfaatkan atau disebarluaskan tanpa persetujuan kita. Erwin juga  menyinggung fenomena sharenting, yaitu ketika orangtua memajang foto anaknya di medsos secara berlebihan. “Pertimbangkan untuk berbagi tanpa menggunakan identitas anak. Misalnya, jangan terlalu mengekspos informasi pribadi anak seperti nama dan nama sekolahnya,” ucapnya.

Adapun, Dorien Kartikawangi sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema “Digital Safety”. Dia mengingatkan agar berhati-hati karena jejak digital bisa bawa sial. Menurut Dorien, kita memiliki kendali atas jejak digital kita. “Penting bagi kita untuk dapat membentuk dan menjaga jejak digital kita sebaik-baiknya dan sejauh yang dapat dilakukan,” tuturnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusias dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

“Apa saja yang harus diperhatikan sebelum sharing informasi di medsos supaya tidak menimbulkan salah paham?” tanya Parlin Panggaribuan, salah satu peserta kegiatan Literasi Digital. Dorien Kartikawangi mengatakan, perhatikan karakter audiens yang dituju. “Lihat dan periksa dulu siapa yang akan diajak bicara, baru siapkan pesannya. Kalau di medsos kan audiensnya heterogen, maka pilih kata-kata yang netral dan tidak menggurui,” saran Dorien.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan  materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *