Marketplus.id – Sejak pandemi aktivitas online masyarakat semakin meningkat, kini sudah ada 202,6 juta penduduk pemakai internet. Namun kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi masih rendah, padahal di internet kasus pencurian data semakin marak.
Masyarakat dinilai masih awam akan perlindungan keamanan data pribadi. Selain itu kurangnya kesadaran diri terkait data pribadi, serta apa yang boleh dan tidak untuk dibagikan seperti ID, nomor telepon, alamat rumah, password maupun PIN.
“Masyarakat saat ini belum waspada dan tidak paham risiko apabila data pribadi jatuh ke tangan orang yang salah,” kata Ardie Halim, Kaprodi Management Informatika Universitas Buddhi Dharma saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I, pada Rabu (3/11/2021).
Dia mengungkapkan, sebenarnya masih banyak data pribadi lainnya yang tidak sengaja dibuat, seperti aktivitas dan klik di mesin pencari. Padahal risiko atau ancaman terkait data pribadi yang bocor bisa mengakibatkan seseorang mengalami tindak kriminal seperti perampokan. Data juga bisa digunakan untuk pinjaman online, pencucian uang, menjadi kambing hitam dari pelaku kejahatan, bahkan menjadi korban telemarketing untuk menawarkan jasa maupun produk.
Terkait penyalahgunaan data pribadi, beberapa kasus yang terjadi antara lain pemalsuan akun media sosial seseorang untuk melakukan penipuan. Kasus lainnya data pribadi berupa nomor telepon bisa digunakan untuk modus penipuan meminta kode OTP mengaku sebagai pihak bank dan meminta kode transfer yang digunakan untuk menguras isi rekening.
Lebih lanjut Ardie pun memberikan tips cara mengantisipasi penyalahgunaan data pribadi yaitu agar biasakan melakukan instal aplikasi dari sumber yang terpercaya. Instal juga antivirus jika memungkinkan, gunakan verifikasi login dua langkah, pada smartphone Android perhatikan permission yang diminta aplikasi. Ketika diminta untuk mengirimkan scan KTP jangan lupa berikan watermark dan tambahkan timestamp atau waktu pengambilan foto.
Webinar Literasi Digital untuk wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat I merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi. Di webinar kali ini hadir juga nara sumber lainnya seperti Henry V. Herlambang, CMO Kadobox, Iman Darmawan, Fasilitator Public Speaking, dan Chika Amalia, Public Figure Branding, dan Joanna Lee, Fitness & Beauty Enthusiast.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama. Di antaranya Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.