Marketplus.id – Pengguna internet Indonesia sudah sangat banyak mencapai 274,9 juta jiwa naik 16% menurut WeAreSocial pada Februari 2021. bukan hanya sekadar pengguna saja yang sangat meningkat di Indonesia tetapi diharapkan bagaimana kualitas dari penggunaan internet di Indonesia ini ini semakin bagus.
Masyarakat lebih cakap digital untuk mengoperasikan perangkat digital, mengakses internet untuk keperluan sehari-hari ditambah dengan menggunakan layanan juga aplikasi media digital untuk hal yang positif.
Geri Sugiran, dewan pembina RTIK Jawa Barat menjelaskan, pada industri 4.0 kita sudah dihadapkan dengan banyak kecanggihan teknologi informasi bukan hanya sekedar internet tetapi artifisial intelijen, internet of things, advance robotic dan big data. Semua itu menjadi satu kesatuan untuk membawa kita dalam era selanjutnya yakni digital society 5.0.
“Tidak hanya teknologi saja yang yang membantu manusia untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari tetapi juga manusia masih tetap dibutuhkan untuk menjalani hidup mereka. Misalnya, ketika nantinya anak-anak sekolah dapat melakukan kegiatannya dari mana saja melalui teknologi informasi. Tetapi mereka masih membutuhkan pendamping, bisa guru atau juga orang tua yang bersama membersamai mereka. Karena bagaimanapun juga orang tua harus tetap mendampingi anak-anak saat di ruang digital,” ungkapnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021) pagi.
Digital skill memang sangat dibutuhkan oleh setiap generasi untuk masuk ke era masa depan. Kita semua diminta untuk terus mengasah skill digital yang memang kita suka dan kita mampu untuk mempelajarinya. Misalnya mengedit video atau foto lalu dibuat menjadi sebuah konten yang menarik di media digital jangan lupa kita juga harus menarasikan diri dan aktivitas kita di media digital. Tidak lagi narsis untuk hal-hal yang tidak penting tapi kita dapat narsis untuk memamerkan hasil karya kita di dunia digital semua itu kita buat konten sesuai dengan kemampuan dan target dari pengikut kita.
“Misalnya para pengikut kita merupakan seorang profesional atau usia produktif kita dapat membuat konten yang berhubungan dengan mereka. Motivasi pengembangan diri yang dibuat dengan video reels atau juga tips-tips bagaimana cara berinvestasi melalui grafis yang menarik,” tuturnya.
Dengan digital skill yang mungkin bisa kita kembangkan, kita dapat menjadi seorang kreator konten. Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah ketika orang akan melihat kita atau produk apa yang kita tawarkan atau apa yang bisa kita buat itu tergantung dari bagaimana cara kita mengkomunikasikannya.
Maka dari itu kemampuan di abad 21 ini harus terus diasah bukan cuma secara teknis saja tetapi soft skill dikembangkan seperti berpikir kritis. Bagaimana cara untuk bisa mengerjakan sebuah permasalahan yang ada. Itulah bagaimana inovator bekerja, mereka menciptakan sebuah solusi dari masalah yang ada.
Kreativitas pun diuji dengan membuat sebuah inovasi berbeda yang belum pernah ada, bisa berupa barang hingga mungkin makanan. Kreativitas itu tidak terbatas maka dari itu diperlukan percobaan meskipun gagal atau disebut dengan trial error. Ketika itu gagal tetap harus dicoba lagi.
Kemampuan komunikasi juga penting bagaimana kita sekarang dapat berkomunikasi dengan baik dan benar entah secara langsung maupun secara virtual. Bagaimana mempresentasikan sesuatu ataupun meyakinkan ide yang kita miliki. Terakhir yang paling penting adalah kolaborasi, harus saling bekerja sama antarsatu dengan yang lainnya tidak lagi berkompetisi namun berkolaborasi.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 – untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (11/11/2021) pagi, juga menghadirkan pembicara, Rita Komalasari (pengurus APTIKOM Jawa Barat), Rabindra Soewardana (Direktur Radio Oz Bali) dan Aristyo Hadikusuma (Director of Otomasi Inovasi Indonesia), dan Martin Kax sebagai Key Opinion Leader.