Marketplus.id — Citra diri merupakan suatu hal yang amat penting untuk dimiliki oleh semua khalayak. Hal ini merupakan salah satu penentu bagaimana orang melihat diri kita seperti apa.
Tentunya dibutuhkan tips dan trik tertentu dalam membangun citra diri yang positif, baik itu di dunia maya ataupun di ruang digital.
Demikian pembahasan dalam webinar yang mengangkat tema “Bangun Citra Diri Tanpa Pencitraan di Ruang Digital”, Selasa (30/8), di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam webinar yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi itu, hadir sebagai narasumber adalah Praktisi IT dan Entrepreneur Adil Abdillah; PHOTOJournalist Multimedia Director Abdul Malik; dan CTO Bahaso.com dan peniliti pusat data hijau Anwar Sadat.
Dalam webinar tersebut, Adil Abdillah menuturkan tangga hasil pencitraan, dimana hal ini dimulai dari diferensiasi, kesadaran/kepedulian, loyalitas, representasi, lalu barulah mencapai puncaknya, yakni apa yang kita sampaikan. Loyalitas tersebut dapat terjadi apabila orang yang kita sarankan merasakan adanya manfaat dari apa yang kita sampaikan. Menurut Adil, proses pencitraan yang memakan proses panjang tentunya menuntut kita untuk selalu memperbarui pengetahuan agar proses tersebut tetap berjalan sesuai dengan masanya.
“Penguatan dari sisi digital skill dalam pencitraan dapat dilakukan dengan pembuatan blog, website, dan page sesuai niche serta melibatkan diri dalam website asosiasi atau organisasi terkait niche,” ujarnya.
Terkait etika digital, Abdul Malik mengungkap bahwa dalam proses pencitraan, kita harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya yakni memperbanyak referensi. Menurut Malik, jangan malu untuk melihat karya orang lain, seperti senior atau junior kita karena kita perlu masukan dari orang lain juga.
“Teknik dasar dalam menggunakan smartphone yakni ada still shot, pan (right-left), tilt (up-down), track (in-out), crab (right-left) dan orbit,” ungkap Malik sambil memperagakan setiap teknik tersebut.
Pada sesi terakhir, Anwar Sadat menggarisbawahi pentingnya membangun citra diri yang positif agar dapat mempengaruhi orang lain, yakni dengan mencintai diri sendiri. Kemudian, citra diri positif tentunya membuat diri kita menjadi percaya diri, meningkatkan daya juang, dan menganggap diri kita lebih berharga dari masalah atau kesulitan.
Anwar mengatakan, “Ini adalah rumus sederhana terkait cara membangun citra diri positif di ruang digital, diantaranya dengan membagikan konten sesuai kesukaan kita, konten tersebut memiliki kredibilitas, selanjutnya mengamati, meniru, dan memodifikasi konten, dan pastikan konten tersebut mengandung hal yang positif.”
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.