8 November 2024

Marketplus.id – Digitalisasi membawa tantangan baru pada mengaburnya wawasan kebangsaan masyarakat. Selain itu terjadi menipisnya kesopanan dan kesopanan, individu seakan lupa bahwa meski secara online komunikasi yang terjadi tetaplah dengan manusia bukan sekadar dengan teks, audio maupun video.

“Menghilangnya budaya Indonesia di dunia digital, karena media digital menjadi panggung budaya asing. Kita lupa bahwa budaya kita sebenarnya kaya dan patut dieksplore,” ujar ujar CEO Satmaka Rahaja, M Ilham Faris saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Senin (10/10/2022).

Kemudian minimnya pemahaman hak-hak digital dan kebebasan berekspresi yang kebablasan dengan eranya media sosial. Ditambah budaya toleransi yang semakin berkurang, di mana nilai-nilai luhur menghargai perbedaan seharusnya sudah mengakar. Semakin banyak berbagi, dengan adanya media sosial tampak tak ada lagi batas-batas privasi.

Sementara itu, Ilham menyebut bahwa jati diri dalam ruang budaya digital sebenarnya tidak berbeda dengan budaya non digital. Dengan adanya digitalisasi seharusnya kebudayaan dan nilai luhur yang diajarkan para pendiri bangsa tetap dilestarikan. Namun memang nyatanya

budaya bisa juga punah, jika masyarakatnua kurang peduli dengan budaya tersebut.

“Itulah sebabnya budaya kita harus mulai naik di sosial media agar orang punya kesadaran akan budaya-budaya kita,” cetusnya.

Lebih jauh, menurutnya dulu Indonesia dulu dijajah bukan hanya karena rempah-rempah saja tapi Indonesia memiliki budaya yang banyak dan kaya. Bahkan dengan budayq itu Indonesia bisa menang salah satunya karena budaya saling bantu saling gotong royong. Hal inilah yang perlu dilestarikan masyarakat Indonesia sekarang ini, kita harus tahu dan belajar budaya. Untuk itu setiap individu bisa melakukan langkah kecilnya dimulai dengan mengeksplore berbagai sumber.

“Kita lupa bahwa sosial media kita itu kemampuannya membagikan informasi, di sana budaya bisa disebarkan,” katanya lagi.

Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Blitar, Jawa Timur merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Pengusaha dan Digital Trainee, Graphologist Diana Aletheia, CEO Satmaka Rahaja, M Ilham Faris serta mengundang Key Opinion Leader (KOL) seorang aktris Fanny Fabriana. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.id dan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *