Marketplus.id – Imbas dari pandemi, ada peningkatan yang cukup besar pengguna internet aktif di Indonesia yang kini mencapai 204,7 juta atau 73,7 persen dari total penduduk. Namun jumlah ini belum dibarengi dengan literasi yang cukup, dari skala 5 Indonesia baru mendapat skor 3,49 dalam penilaian cukup.
“Artinya kita bukan sekadar menggunakan internet, tapi kita harus tahun aturan pakai saat di ruang digital. Penggunaan internet harus dibarengi dengan tingkat keahlian,” ujar Business Coach Rumah Siap Kerja, Ismita Putri saat webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Jumat (14/10/2022).
Penggunaan internet harus dibarengi dengan keahlian untuk bisa memakainya, seperti dalam menghalau modus penipuan yang marak di ruang maya. Berbagai modus penipuan terjadi seperti penipu menghubungi melalui telepon, mengaku sebagai teman atau kerabat dekat. Penipuan juga akhirnya berkembang dengan mengirimkan pesan melalui aplikasi percakapan, mengaku sebagai pihak bank, bahkan ada penipuan yang mengiming-imingi hadiah.
Kini penipuan digital makin canggih yaitu phising dengan menggunakan tautan link yang tujuannya menjebak pengguna memasukkan data pribadi. Tautan biasa dikirimkan melalui email maupun sms yang meminta data hingga korban mungkin memasukkan kata kunci email atau PIN ATM. Karena itu saat menemukan link mencurigakan sebaiknya cukup diabaikan.
Dengan berbagai modus penipuan digital yang semakin canggih, maka pengguna internet harus mengetahui bagaimana keamanan digital yaitu kemampuan untuk mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, meningkatkan, tingkat keamanan digital.
“Keamanan digital juga berguna untuk memastikan penggunaan layanan digital baik daring maupun luring agar dapat dilakukan secara aman. Tidak hanya untuk mengamankan data yang kita miliki, melainkan juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia,” sebutnya lagi.
Melihat tingkat keamanan digital yang juga berpotensi pada kebocoran data, maka pengguna bisa mengeceknya di periksadata.com untuk melihat ada aplikasi apa saja yang sudah bocor sehingga pengguna bisa langsung mengganti password.
Namun untuk menyikapi hal tersebut agar tidak terjadi, maka setiap pengguna internet harus membentengi dirinya menjadi pribadi yang kritis di ruang digital. Perlu diketahui bahwa peretas untuk mengetahui password itu dimulai dari informasi-informasi penting yang ada di data pribadi. Kemudian gunakan verifikasi 2 langkah yang sering disosialisasikan, sebagai tindakan pencegahan agar peretas tidak mudah mengambil akun. Mengganti password secara berkala juga termasuk penting, paling tidak 3-6 bulan sekali.
Webinar #MakinCakapDigital 2022 untuk kelompok komunitas dan masyarakat di wilayah Kabupaten Malang, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Siberkreasi.
Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya antara lain Business Coach Rumah Siap Kerja, Ismita Putri dan Kabid Program & APTIKA RTIK Surabaya, Mei Sya Ardhi, Pegiat Literasi Digital, Rofidatul Hasanah. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Makin Cakap Digital hubungi info.literasidigital.iddan cari tahu lewat akun media sosial Siberkreasi atau instagram @literasidigitalkominfo.