17 September 2024

Marketplus.id — Perilaku masyarakat di era sekarang yang serba digital menuntut transaksi jual beli tak lagi dilakukan secara offline, tetapi dilakukan pula secara online. Berjualan secara online memiliki sejumlah kelebihan, seperti jangkauan pelanggan yang lebih luas dan transaksi lebih mudah serba praktis. Penguasaan kecakapan digital menjadi penting agar bisnis online bisa berjalan lancar.

Demikian yang menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Sukses Berjualan Secara Online: Ikuti Tren atau Idealisme?”, Selasa (8/11) di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni dosen Komunikasi FISIP Universitas Muslim Indonesia Makassar Andriansyah; dosen Universitas Bali Internasional Komang Tri Werthi; dan dosen Bisnis dan Marketing Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro.

Dalam paparannya, Komang Tri Werthi memaparkan, sebelum berjualan secara online, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu sumber daya yang dimiliki. Mengenai jenis barang atau jasa yang hendak diperjualbelikan, identifikasi di lingkungan sekitar atau di masyarakat mengenai hal apa yang paling mereka butuhkan. Selanjutnya adalah menentukan pangsa pasar dan seperti targetnya.

“Berikutnya adalah tentang memilih platform yang hendak digunakan untuk berjualan secara online. Lakukan promosi, branding, dan buatlah konten promosi yang menarik konsumen. Jangan lupa untuk senantiasa menganalisis dan mengevaluasi produk,” ujar Komang.

Terkait apakah berbisnis online sebaiknya mengikuti tren atau menuruti idealisme, lanjut Komang, semua ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apabila berbisnis mengikuti tren, tingkat orisinalitas rendah dan keberlanjutan bisnis bergantung pada tren. Selain itu, tingkat persaingan juga tinggi sehingga menuntut produktivitas yang juga tinggi.

Terlepas dari tren atau tidak, menurut Andriansyah, prinsip berjualan secara online yang tepat dan jitu tetap harus dilakukan. Salah satunya adalah memiliki mental yang tak kenal menyerah, tekun, dan ulet. Riset sebelum memutuskan jenis produk yang akan dijual sangat penting sehingga benar-benar mengetahui barang yang amat dibutuhkan konsumen.

“Untuk platform berjualan online, sebaiknya jangan terpaku pada satu platform saja. Buatlah di beberapa platform yang ada agar makin banyak konsumen mengetahui produk yang kita jual,” ucap Andriansyah.

Hal penting lainnya, imbuh Andriansyah, adalah menjaga kualitas barang yang dijual. Dengan menjual produk berkualitas tinggi, konsumen akan puas dan berpotensi untuk menarik minat calon pelanggan yang baru. Kemudian, dari sisi promosi, pemasaran sebaiknya dilakukan dengan optimal lewat pemanfaatan search engine optimization (SEO).

Sementara itu, Deny Yudiantoro berpendapat, berbisnis secara online tidak bisa dihindari lagi di tengah gencarnya penetrasi internet di Indonesia. Apalagi, saat ini perilaku masyarakat menggunakan dompet elektronik atau pembayaran secara digital juga semakin masif. Oleh karena itu, berbisnis secara online menuntut kecakapan digital pelaku usaha.

“Dengan mengenal ekosistem digital, semacam dompet digital, marketplace atau lokapasar, serta transaksi digital dengan baik, maka potensi pelaku UMKM meningkatkan penetrasi pasar semakin tinggi,” katanya.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *