Marketplus.id — Era digital menciptakan begitu banyak peluang baru untuk berwirausaha. Apalagi, tren transaksi jual beli sekarang ini berlangsung secara online yang memberikan kemudahan dan kepraktisan. Peluang tersebut menjadi tantangan bagi generasi muda untuk memanfaatkannya seoptimal mungkin.
Hal itu menjadi kesimpulan webinar yang mengambil tema “Bangkitkan Semangat Muda: Ciptakan Peluang dengan Berwirausaha”, Selasa (15/11) di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni dosen dan Ketua Program Studi Bisnis Digital, Fadliyani Nawir; Ketua Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Sulawesi Selatan, Syamsu Rizal; dan jurnalis sekaligus Relawan Mafindo, Erviana Hasan.
Dalam paparannya, Fadliyani Nawir memberikan sejumlah tips untuk memulai berwirausaha di usia muda. Beberapa di antaranya adalah menentukan produk yang ingin dijual (barang atau jasa), menyiapkan modal, fokus pada satu bisnis tertentu sebagai permulaan, disiplin waktu, dan mengelola keuangan dengan baik.
“Mental yang harus dimiliki untuk berwirausaha adalah semangat tidak gampang menyerah. Lalu, fokus pada tujuan dan berani keluar dari zona nyaman. Kerja keras dan haus akan pengetahuan tentang bisnis menjadi syarat penting lainnya. Selebihnya adalah tidak takut untuk memulai hal baru,” ucapnya.
Untuk mendapat ilmu tentang kewirausahaan, lanjut Fadliyani, bisa dicari lewat ragam media sosial, internet, buku kewirausahaan, pendidikan di bangku kuliah, atau belajar dari pengalaman orang lain. Cara lainnya adalah gemar ikut seminar atau pelatihan kewirausahaan atau lewat sesi mentoring bisnis.
“Berwirausaha merupakan ranah inovasi, bukan semata-mata mencari uang atau mendapat keuntungan berupa materi. Berbicara tentang wirausaha, sebenarnya ini lebih banyak mengenai pola pikir atau mindset,” ujarnya.
Sementara itu, menurut Syamsu Rizal, rasio kewirausahaan di Indonesia tergolong masih rendah. Pada 2021, misalnya, rasio kewirausahaan Indonesia sebesar 3,47 % dari populasi Indonesia. Angka tersebut tertinggal dari sejumlah negara tetangga, seperti Jepang yang 14 %, Singapura 8,7 %, atau Malaysia yang 4,7 %. Di negara-negara maju, standar rasio kewirausahaan adalah 14 % dari populasi penduduknya.
“Selain membutuhkan motivasi untuk berwirausaha, hal lain yang dibutuhkan adalah visi bisnis untuk bisa mengembangkan usaha lebih besar dan luas, kreativitas, dan berpikiran terbuka. Selalu ingin belajar dan memperbaiki diri adalah salah satu kunci menjadi wirausahawan sukses,” kata Rizal.
Terkait kreativitas yang dibutuhkan untuk mengembangkan semangat berwirausaha, menurut Erviana Hasan, beberapa hal yang patut dilakukan adalah dengan meningkatkan keterampilan berkomunikasi, meningkatkan daya imajinasi, meningkatkan rasa percaya diri, serta mengasah logika.
“Lakukan yang terbaik di semua kesempatan yang dimiliki. Sebab, terkadang lebih baik terlambat ketimbang sama sekali tidak mengerjakan sesuatu. Berbuat adalah tetap yang terbaik,” ungkapnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi.