Marketplus.id – Salah satu program unggulan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 untuk ketiga kalinya dengan mengangkat tema “Pariwisata berkelas dunia untuk Indonesia bangkit” .
Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”.
Menurut Menparekraf, Sandiaga Uno, inilah momentum kebangkitan pariwisata, di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023.
“Semangat ADWI 2023 ini mengedepankan Desa Wisata Berkelas Dunia Untuk menggaungkan Indonesia lebih luas lagi melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Saya yakin ini merupakan program yang tepat sasaran dengan basic komunitas masyarakat yang ada di desa, saya yakin jika kita bisa Beradaptasi, terus berkolaborasi dan berupaya meningkatkan inovasi dari Desa wisata kita bisa membuka lapangan kerja yang luas dan saya pastikan 4,4 juta lapangan kerja dapat tercipta sampai tahun 2024. Dan akhirnya dari Desalah kita membangun indonesia,” ujar Menparekraf.
Desa Wisata Muntei di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat keluar sebagai juara satu kategori Daya Tarik Pengunjung di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 (ADWI 2023). Pemenang kategori ini dinilai menjadikan keunikan dan keotentikan sebagai potensi utama desa wisatanya, baik berupa alam, buatan, maupun seni dan budaya.
Potensi Desa Wisata Muntei
Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu desa yang terletak ditengah-tengah desa lainnya yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan masih sejuk. Disisi lain masyarakat desa Muntei mayoritas petani dan beternak, di desa ini masih kental dengan adat dan tradisi. Selain itu desa Muntei salah satu gerbang masuknya pariwisata wilayahKecamatan Siberut Selatan, sehingga desa Muntei ini daerah penarik wisatawan yang ingin datang menikmati wisata yang ada di wilayah Siberut Selatan.
Desa Muntei Siberut Selatan memiliki luas wilaya 20.400Ha luas lahan Sawah 1. 200 Ha, Ladang 6.000Ha, Ternak4.000Ha, Hutan 4000Ha. Berdasarkan posisi geografis, Kecamatan Siberut Selatan memiliki batas wilaya, yaitu, sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Siberut, sebelah selatan berbatasan dengan Siberut Barat Daya, sebelah timur selat Mentawai, sebelah barat Kecamatan Siberut Barat. Sesuai data yang kami dapatkan bahwa Desa Muntei berpenduduk 1635 jiwa terdiri dari 846 laki-laki dan 789 perempuan.
Selain itu, di Desa muntei terdapat 2 sanggar yang Pertama Sangar Bubuakat, Sanggar ini sebagai wadah bagi masyarakat terutama anak-anak untuk mengenalkan budaya Mentawai kepada mereka, di sana juga mereka menyimpan berbagai atribut-atribut budaya Mentawai, mulai dari gajeumak atau gendang tari, alat tempat makanan (lulak), ada juga tuddukat, serta alat budaya lainnya yang dipakai oleh masyarakat saat melakukan upacara dan ritual lainnya.Kemudian sanggar kedua itu ada Sanggar Uma Jaraik Sikerei, kalau sanggar ini hampir sama dengan sanggar Bubuakat yang bertujuan memberi pengenalan/Pendidikan budaya Mentawai pada anak-anak. sanggar dibina oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga. Di sanggar ini perpaduan musik tradisional dan modern.
Untuk Menuju Desa Wisata Muntei dapat ditempuh via Jalur Udara. Bandara Jakarta Soekarno Hatta (CGK) – Bandara Padang Minangkabau (PDG) 1 jam 42 menit. kemudian jalur darat menuju Pelabuhan Muaro Padang selama 33 menit, kemudian jalur perairan dari Pelabuhan Muaro Padang menuju Pelabuhan Siberut selama 4 Jam 30 menit, kemudian Kembali melalui jalur darat menuju lokasi Desa Wisata Muntei selama 15 menit.