Marketplus.id – Di tahun 2023 ini, Anugerah Desa Wisata Indonesia dengan semangat kolaborasi dan sinergi Kemenparekraf senantiasa menjalin kerja sama dengan mitra-mitra strategis, salah satunya dengan ASTRA melalui program pengembangan Kampung Berseri Astra dan Desa Sejahtera Astra.
CSR Manager Astra International Tbk, Yogi Lasril mengatakan, “Astra saat ini punya 170 KBA dan 1060 DSA. Sejak 2021 Astra bekerjasama dengan ADWI dimana total 30 KBA dan DSA Astra juga merupakan desa wisata terbaik ADWI sampai 2022 dan 2023 ini menambah 15 desa wisata terbaik ADWI untuk jadi KBA dan DSA. Pembinaan melalui KBA dan DSA merupakan pembinaan berkelanjutan dimana terdapat pendampingan dan juga donasi untuk keberlanjutan program.”
Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional untuk pariwisata Indonesia mendunia.
Potensi Desa Wisata Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
Desa Wisata Botubarani adalah salah satu desa yang berlokasi tepat menghadap ke Teluk Tomini. Desa ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Kabilabone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Waktu tempuh dari Bandara Soekarno Hatta, Jakarta menuju Bandara Djalaludin, Gorontalo selama 3 jam dilanjutkan perjalanan darat selama 1 jam 20 menit lalu sampai lah di desa wisata Botubarani.
Sebagian besar penduduk di Desa Botubarani bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional dengan moda kapal tidak lebih dari 2 GT (gross tonnage). Mesin penggerak kapal umum yang digunakan adalah motor tempel mesin ketinting dengan kekuatan yang tidak lebih dari 4000 rpm.
Nelayan setempat menangkap ikan dengan cara memancing dan menebar jaring. Beberapa nelayan yang beroperasi pada malam hari memanfaatkan alat penghasil cahaya (lampu) untuk memudahkan proses penangkapan ikan. Hasil tangkapan nelayan setempat antara lain adalah ikan nike (Awaous melancephalus), kembung (Rastrelliger sp.), cakalang (Katsuwonus sp.) dan beberapa jenis ikan lainnya.
Mengingat daya jelajah kapalnya yang terbatas, frekuensi nelayan melaut setiap harinya disesuaikan dengan kelimpahan ikan di wilayah perairan Botubarani, yang berkaitan dengan musim. Selain itu, operasi penangkapan ikan pada malam hari dipengaruhi oleh kalender “bulan terang” dan “bulan gelap”.
“Bulan terang” berarti saat dimana cahaya bulan sempurna di langit yang diyakini membuat pengumpulan jenis ikan yang tertarik dengan cahaya, seperti ikan nike, menjadi tidak sempurna. Sebaliknya, pada saat “bulan gelap”, penangkapan ikan menjadi lebih mudah karena minimnya cahaya bulan yang bersinar dilangit.
Kemunculan hiu paus tidak hanya terjadi di Pantai Botubarani Gorontalo saja, namun juga terjadi di daerah lain. Namun, pengunjung Pantai Botubarani tergolong yang paling ramai. Ramainya wisatawan yang datang ke Pantai Botubarani dipengaruhi oleh beberapa faktor yang lebih menunjang seperti mudahnya akses menuju Pantai Botubarani dan Pantai Botubarani, dekatnya kemunculan hiu paus dari pantai, jernihnya perairan, dan kemunculan hiu paus sepanjang hari.
Bagi pengunjung yang berwisata ke Desa Wisata Botubarani, terdapat banyak sekali penginapan yang nyaman dengan fasilitas lengkap seperti kamar mandi, internet, sarapan pagi dan makan-makanan khas Desa.
Beberapa homestay diantaranya adalah, Homestay Hiu Paus mulai dari Rp. 300.000,- per malam hingga resort terbaru nuansa Bali yang sedang viral, Shava Resort, mulai dari 1 jutaan Rupiah.
Fasilitas umum di Desa Wisata ini sudah cukup baik seperti toilet bersih yang dibangun dan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) dan warga.
Beragam suvenir seperti olahan kerajinan laut dan olahan kuliner laut serta fesyen dan kriya cinderamata khas seperti ornament miniatur Hiu Paus hias hasil daur ulang sampah laut, yang jadi unggulan juga sudah banyak diproduksi dan dikelola dengan baik sebagai bagian suvenir khas desa.