26 Maret 2025

Marketplus.idBidang komunikasi mengalami perkembangan paling pesat ketika bicara soal digitalisasi. Pada masa lalu, untuk bisa terhubung dengan orang lain yang berbeda tempat harus menggunakan handphone dengan mengandalkan komunikasi antar kartu SIM.

Menurut Satya Yozi Saputra, YouTube Host & Former Account Executive of HASH Entertainment, perkembangan komunikasi di era digital mulai terjadi dengan hadirnya smartphone yang memiliki fitur sangat canggih. Salah satu bagian yang paling utama adalah fungsi internet yang menjadi jauh lebih maksimal dan dimanfatkan untuk komunikasi agar terhubung dengan orang lain.

“Dengan adanya smartphone perkembangan media sosial sangat tinggi. Tidak bisa dipungkiri, pasar terbesar pengguna media sosial adalah para anak-anak muda. Generasi millennial pada umumnya, merupakan pengguna terbesar dan paling aktif media sosial. Dari merekalah sebuah tren terbentuk dan tercipta,” katanya.

Satya menerangkan, rata-rata generasi muda ini kurang memiliki pemahaman tentang budaya digital. sehingga banyak hal-hal yang terjadi dalam bermedia sosial, seperti ujaran kebencian dan penyebaran hoax. Oleh karena itu, sudah saatnya kita bijak dalam bermedia sosial. Menciptakan ruang-ruang toleransi dalam bermedia sosial. Menggunakan media sosial dengan secukupnya dan seperlunya.

“Toleransi tidak mengartikan kurangnya komitmen seseorang pada kepercayaannya. Melainkan hal itu mengutuk penindasan dan penganiayaan terhadap orang lain,” ujarnya.

Akselerasi transformasi digital tidak hanya terkait aspek teknis budaya, tetapi juga aspek keamanan, Putri Adelia Natasha, Social Media Specialist, menjelaskan untuk menghindari permasalahan dari dunia digital perlu melakukan internet sehat yang dimana cara berperilaku yang beretika saat mengakses suatu informasi dari internet atau melakukan kegiatan online.

“Gerakan internet sehat muncul karena aktivitas internet saat ini masih terbilang bebas tanpa ada aturan hukum yang ketat. Banyaknya aktivitas internet secara ilegal ini membuat internet menjadi teknologi yang dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” paparnya.

Putri menambahkan, tips dan trik menerapkan internet sehat adalah dengan saring sebelum sharing. Maksudnya adalah selalu berhati-hati dalam berkomentar dalam setiap postingan di media sosial dan juga melakukan verifikasi atas suatu berita sebelum membagikan berita.

Acara Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 – untuk wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis (3/6/2021) yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Siberkreasi ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Desty Yani membawa tema pembahasan seputar netiket dan konten negatif. Serta Viera Dwi Novrima tema pembahasan seputar kreasi tanpa batas di era tak terbatas.

Ada empat pilar literasi digital yang diusung dalam rangkaian webinar ini. Yaitu digital skill, digital safety, digital ethics, dan digital culture.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *