8 Oktober 2024

Markeptlus.id – Danone Indonesia bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) menandatangani nota kesepahaman antara kedua lembaga sebagai upaya mendorong pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Sejalan dengan strategi keberlanjutan Danone yakni Danone Impact Journey, sinergi antar pemangku kepentingan ini merupakan wujud kontribusi positif dari Danone dan KAGAMA untuk mendukung masyarakat yang lebih sehat dan lingkungan yang lestari.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengatakan, “Isu pengelolaan lingkungan berkelanjutan dan peningkatan kesehatan masyarakat merupakan isu prioritas yang perlu untuk terus didorong, dan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, namun kita semua. Sebagai perusahaan yang telah hadir dalam beberapa dekade dan beroperasi 100% di Indonesia, Danone Indonesia telah memiliki pengalaman panjang mendukung program pemerintah, khususnya dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan seperti konservasi air dan pengelolaan sampah untuk mendorong ekonomi sirkular, serta program edukasi terkait pencegahan stunting. Kami berharap kolaborasi bersama KAGAMA kali ini dapat memperluas jangkauan dan cakupan edukasi untuk mendorong pengelolaan lingkungan dan pencegahan stunting, sekaligus menjadi akselerator terdepan dalam pencapaian program-program prioritas pemerintah untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik.”

AAGN Ari Dwipayana, Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat KAGAMA (2019-2024), dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, “Permasalahan lingkungan dan kesehatan di masyarakat kita merupakan hal yang serius, dan tentunya kedua hal tersebut saling terkait.KAGAMA sangat senang telah berkolaborasi dengan Danone Indonesia. Sangat penting bagi kita untuk melanjutkan kerjasama ini dengan baik. Penandatanganan Nota Kesepahaman untuk kolaborasi antara KAGAMA dan Danone Indonesia hari ini menandai langkah awalnya. Dengan keberadaan KAGAMA di 34 provinsi, kami berharap sinergi ini dapat memperluas cakupan edukasi pencegahan stunting serta mendorong akses air bersih dan penerapan ekonomi sirkualr di masyarakat, sembari membantu menaga kelestarian lingkungan.”

Saat ini, pengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, sampah di Indonesia telah mencapai 67,8 juta ton sampah, yang kemudian naik menjadi 70 juta ton sampah pada 2022.

Sampah plastik masih menjadi kontributor terbesar dalam meningkatnya total keseluruhan jumlah sampah di ranah nasional. Padahal, jika sampah plastik terkelola dengan baik, maka dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku kemasan produk baru ataupun barang lain yang bernilai ekonomi serta dapat menjadi sumber mata pencaharian baru di sektor informal.

Untuk mengatasi masalah sampah plastik di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, Danone Indonesia melalui AQUA melakukan berbagai inisiatif terkait pengelolaan sampah plastik, salah satunya gerakan #BijakBerplastik yang berfokus pada aspek pengumpulan, edukasi dan inovasi dan telah berhasil turunkan jumlah sampah di TPA hingga 14% dan tingkatkan sampah didaur ulang hingga 17%.

Tidak kalah penting, kualitas air di Indonesia masih dalam status yang mengkhawatirkan, dengan Indeks Kualitas Air di Indonesia hanya menempati 53,88 poin pada 2022. Data dari Kementerian Kesehatan RI juga menunjukkan bahwa 28 juta masyarakat Indonesia masih belum mempunyai akses air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai.

Untuk mengatasi masalah ini, Danone Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk melestarikan sumber daya air dan mendukung kesehatan masyarakat Indonesia melalui kebijakan pengelolaan sumber daya air (Danone Water Policy) yang berfokus pada tiga pilar utama, yakni pelestarian sumber daya air dan lingkungan, mendorong sirkularitas air dalam sistem produksi, serta meningkatkan aksesibilitas masyarakat atas air bersih dan sanitasi.

Danone Indonesia telah membantu dalam penyediaan akses air bersih dan sanitasi melalui program WASH, yang telah mencapai lebih dari 44 kota/kabupaten dan memberikan manfaat bagi lebih dari 500 ribu orang selama 2021-2022.

Dalam aspek gizi, menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting  telah menurun dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Meski mengalami penurunan, pemerintah masih menargetkan penurunan lebih lanjut menjadi 14% pada tahun 2024.

Danone Indonesia berkontribusi secara aktif dengan meluncurkan payung kampanye Bersama Cegah Stunting yang berfokus pada aspek pola makan, pola asuh dan sanitasi yang saat ini telah menjangkau lebih dari 4,5 juta masyarakat Indonesia. Beberapa program didalamnya meliputi program Aksi Cegah Stunting, Sehat Bersama Isi Piringku, dan Generasi Sehat Indonesia (GESID) yang dijalankan berbasis kolaborasi pentahelix.

Vera menambahkan, “Kami bangga dapat memperluas kerja sama kami dengan KAGAMA kali ini. Kerjasama ini bukanlah kolaborasi pertama kami bersama keluarga Universitas Gadjah Mada, dimana sebelumnya kami telah berkolaborasi dengan Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (PKGM FK-KMK UGM) dengan dukungan dari Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia dalam peluncuran 4 Seri Buku Cegah Stunting, bekerjasama dengan Teknik Geologi Fakultas Teknik untuk studi Hidregeologi dan juga Ground Water Working Group (GWWG) dan mengembangkan Mata Persada (Matriks Penilaian Perlindungan Sumber Daya Air Tanah) dan juga melakukan inisiatif kolaborasi lainnya.”

“Tidak berhenti sampai di sini, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi secara positif dalam peningkatan derajat kesehatan Indonesia, menjaga kelestarian lingkungan, dan mendukung pengembangan sumber daya manusia serta kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutup Vera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *